Liputan6.com, Tripoli: Setelah berhari-hari menghilang, putra kesayangan mantan pemimpin Libia Muammar Khadafi, Saif Al-Islam akhirnya keluar dari persembunyiannya. Meski tengah menjadi buronan Pengadilan Pidana Internasional, Saif tak segan untuk menyampaikan pesan pada pendukungnya juga lawanya. Pernyataan Saif disiarkan langsung oleh stasiun televisi lokal Al-Rai, Ahad (23/10). Dalam rekaman yang kini juga telah tersebar di situs jejaring video YouTube, Saif mengungkapkan kemarahannya kepada pemberontak juga NATO yang telah memperlakukan sang ayah dengan tidak pantas. Saif juga berjanji akan meneruskan perjuangan ayahnya dan tidak akan mundur sampai Libia terbebas dari pengaruh dunia barat. "Kami akan meneruskan perlawanan. Aku sampai saat ini masih di Libia, hidup bebas dan berniat untuk berjuang sampai akhir dan membalaskan dendam. Pergilah ke neraka kalian tikus-tikus, juga NATO yang ada di belakang kalian. Ini adalah negara kami. Kami hidup dan mati di sini," seru Saif. Kemarahan tak hanya dirasakan oleh Saif. Adiknya, Saadi pun murka dengan tindakan keji yang dilakukan pemberontak terhadap ayah dan kakaknya. Saadi yang tengah menjadi tahanan rumah di Negeria juga berniat untuk membalaskan dendam. "Mereka yang melakukan eksekusi barbar dan mempertontonkan jenazah akan menerima akibatnya," ancam Saadi. Khadafi memang telah menuliskan wasiat yang berisi permintaannya untuk dikuburkan sebagai muslim. Namun, sampai saat ini jenazah Khadafi juga belum dimakamkan. Setelah selesai diotopsi, jasadnya, bersama jasad putranya, Mutassim, serta mantan menteri pertahanannya, Abu Bakar Younis, masih dipamerkan di Misrata. [baca: Inilah Wasiat Khadafi].(ABCnews/MEL)
Murka dan Ancaman Putra Khadafi
Setelah berhari-hari menghilang, putra kesayangan mantan pemimpin Libia Muammar Khadafi, Saif Al-Islam akhirnya keluar dari persembunyiannya. Ia pun mengeluarkan ancaman kepada lawan-lawannya.
Advertisement