Liputan6.com, Brasilia - Seorang politikus sayap kanan yang kontroversial, Jair Bolsonaro, secara resmi menyatakan bahwa ia mencalonkan diri dalam pemilihan Presiden Brasil pada Oktober mendatang.
Dalam sebuah jajak pendapat oleh televisi lokal, sosok yang merupakan mantan perwira militer itu berada pada peringkat kedua, di belakang mantan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.
Namun, karena Lula da Silva tengah dipenjara atas kasus korupsi, suara populis saat ini dikuasai oleh Bolsonaro.
Advertisement
Dikutip dari BBC, Senin (23/7/2018), Bolsonaro diketahui memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial, dan setiap tindak tanduknya kerap menyita perhatian publik.
Baca Juga
Meski begitu, Bolsonaro sempat memicu kemarahan publik Brasil karena komentarnya yang bernada rasis dan homofobia.
Sebagai contoh pada 2011, Bolsonaro mengatakan kepada majalah Playboy bahwa dia "tidak mampu mencintai seorang putra gay", dan bahwa dia lebih suka melihat anak seperti itu "meninggal dalam kecelakaan".
Pada 2015, dia didenda karena mengatakan dalam sebuah wawancara surat kabar, bahwa wanita anggota Kongres Brasil, Maria do Rosario, adalah sosok yang "tidak layak diperkosa karena sangat jelek".
Sikap rasis juga membuat Bolsonaro kini kembali diperiksa pihak berwenang, akibat berkomentar dengan nada menghina kepada komunitas Afro-Brasil.
Akan tetapi bagi para pendukungnya, Bolsonaro dianggap sebagai sosok penyelamat di tengah tingginya tindak kejahatan yang terjadi di Negeri Samba.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Hanya Bermodal Dana Kecil
Bolsonaro (63) menyatakan siap maju sebagai kandidat Presiden Brasil, di hadapan sekitar 3.000 pendukungnya, yang bersorak-sorai di sebuah rapat umum di Rio de Janeiro pada akhir pekan lalu.
Anggota kongres setempat mengatakan Bolsonaro akan diwakili oleh Partai Sosial Liberal (PSL), yang dinilai masih sangat kecil di peta politik Brasil.
"Kami tidak memiliki partai besar. Kami tidak memiliki pendanaan besar, apalagi slot untu kampanye di televisi," kata Bolsonaro.
"Tapi kami punya apa yang tidak dimiliki orang lain, yang mana Anda, orang-orang Brasil, harapkan. Pemerintahan tegas dan adil," kata dia mantap.
Salah satu janji yang disampaikan Bolsonaro adalah melonggarkan undang-undang kontrol senjata untuk menangani kejahatan di Brasil, yang didukung oleh jutaan penganut Kristen evangelis.
Selain itu, Bolsonaro juga berada di barisan terdepan dalam penolakan rencana pemberlakuan undang-undang anti-aborsi.
Advertisement