Liputan6.com, Victoria - Pemilik toko roti terkenal di Australia, Tom O'Toole, mengaku beruntung masih bisa hidup setelah bertarung melawan bakteri pemakan daging yang menggerogoti kakinya.
O'Toole tadinya mengira hanya kena flu biasa ketika merasa kurang sehat.
Pria asal negara bagian Victoria ini merasakan nyeri di kaki bagian kirinya ketika pergi ke Port Hedland di Australia Barat untuk suatu kegiatan.
Advertisement
Dia kemudian dirawat di RS Port Hedland. Para staf medis berusaha keras mencari tahu penyebab rasa sakit luar biasa di kakinya.
"Mereka membukanya dan muncul semua jaringan lemak yang mati," kata O'Toole. "Sangat nyeri."
Tekanan darahnya juga mulai menurun.
Dia langsung diterbangkan ke Royal Perth Hospital dan mulai dirawat untuk penyakit necrotising fasciitis atau infeksi bakteri pemakan daging. Demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Jumat (27/7/2018).
Baca Juga
"Mereka tidak bisa menghentikannya!" ujar O'Toole.
"Kaki saya jadi ungu. Saya berpikir akan kehilangan kaki dan nyawa," tambahnya.
Sejumlah dokter mengatakan, biasanya pasien seperti dia tidak bertahan lama.
Kini sudah sebulan sejak infeksi bakteri menyerang O'Toole. Dia telah menjalani lima kali operasi untuk mengangkat dan membersihkan jaringan mati.
Agar lebih dekat ke keluarganya, dia dipindahkan ke Melbourne, Australia. Diperkirakan dalam beberapa minggu, dia sudah diperbolehkan pulang.
O'Toole mendapatkan infeksi dari goresan yang dialaminya saat bekerja di kebun. Begitu seluruh jaringan yang mati dibersihkan, dia akan menjalani cangkok kulit untuk betisnya.
Pria Australia itu merasa beruntung masih bisa berjalan.
Â
Simak video pilihan berikut:
Bakteri Pemakan Daging di Australia
Necrotising fasciitis dikenal sebagai infeksi bakteri jaringan lunak.
Bakteri yang berkembang biak itu merusak jaringan tubuh manusia dan melepaskan racun yang merusak.
Kasus serius dapat menginfeksi seluruh anggota badan dan bahkan berakibat fatal.
Pakar Penyakit Menular dari Monash University, Profesor Allen Cheng, menjelaskan bahwa kasus bakteri pemakan daging biasanya ditemukan di wilayah tertentu di Victoria. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium ulcerans.
Dikatakan, infeksi tersebut seringkali tak terlihat parah di permukaan kulit, bisa muncul sebagai bisul, namun secara perlahan dan ekstensif menggerogoti daging di bawah kulit.
Profesor Cheng mengatakan, deteksi dini diperlukan dalam menghentikan infeksi dengan antibiotik biasa.
"Ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa rentang waktu orang terinfeksi dan munculnya bisul adalah enam bulan," katanya.
Sehingga, katanya, cukup waktu untuk memeriksakan diri jika merasakan adanya masalah.
Profesor Cheng menambahkan, kasus penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium ulcerans di Australia diyakini disebabkan oleh nyamuk dan posum yang ditemukan di daerah Geelong, Gippsland, dan Semenanjung Mornington di Victoria.
Tanda-tanda infeksi bakteri termasuk lesi kulit yang tidak biasa, luka, nodul, dan bisul yang tidak kunjung sembuh.
Menurut Prof Cheng, infeksi akibat pemakan daging khas Victoria ini semakin diketahui, namun kesadaran publik dan medis masih kurang di wilayah O'Toole tinggal.
Advertisement