Liputan6.com, Washington DC - Menurut Michael Cohen, bekas pengacara Donald Trump, kliennya itu disebut mengetahui tawaran pejabat Rusia untuk memberikan informasi merusak tentang rival Demokrat, Hillary Clinton, pada pilpres Amerika Serikat (AS) 2016 lalu.
Klaim tersebut merupakan kontra dari pernyataan Presiden Trump bahwa ia tidak menyadari pertemuan antara anak buahnya, termasuk putranya Donald Trump Jr dan menantunya, serta seorang agen Kremlin yang diketahu bernama Natalia Veselnitskaya.
Dikutip dari Independent.co.uk pada Jumat (27/7/2018), Cohen mengatakan, dia bersedia untuk bersaksi kepada Penasihat Khusus Robert Mueller, yang sedang menyelidiki kemungkinan kolusi antara Donald Trump dan Rusia selama kampanye presiden AS 2016.
Advertisement
Baca Juga
Kuasa hukum Presiden Trump saat ini, Rudy Giuliani, membantah keras klaim Cohen, dan mengatakannya sebagai tudingan tidak beralasan.
"Dia tidak bisa dipercaya," katanya tentang Cohen. "Jika mereka mengandalkannya ... itu akan menghancurkan kasus apa pun yang mereka miliki."
Di lain pihak, Cohen belum menanggapi permintaan untuk berkomentar lebih lanjut. Kuasa hukumnya, Lanny Davis, juga menolak berbicara di hadapan media.
Tidak hanya tentang dugaan campur tangan Rusia, Donald Trump juga tengah dirongrong oleh berbagai isu miring. Salah satu kasus terbaru adalah munculnya rekaman suara sang presiden, tentang upaya tutup mulut terhadap skandal perselingkuhan dengan seorang model Playboy.
Rekaman suara itu dibocorkan oleh Cohen ke stasiun televisi CNN, namun lagi-lagi dibantah keras oleh kuasa hukum Donald Trump.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
Trump Tidak Tahu Stormy Daniels
Saat ini, jaksa federal di New York sedang menyelidiki Michael Cohen terhadap kemungkinan praktik penipuan bank dan pajak.
Selain itu, Cohen juga diperiksa atas dugaan pelanggaran hukum terkait pembayaran US$ 130.000 (setara Rp 1,8 triliun) kepada bintang film dewasa Stormy Daniels, yang mengklaim pernah berhubungan dekat dengan Donald Trump.
Hingga saat ini, Presiden Trump bersikeras dirinya tidak pernah mengenal Stephanie Clifford, nama asli Stormy Daniels.
Sebelumnya, Donald Trump Jr mengatakan kepada penyelidik dari Komite Kehakiman Senat, bahwa dia tidak memberi tahu ayahnya tentang pertemuan dengan pejabat Rusia di Trump Tower pada 2016 lalu.
Ditambahkan oleh Alan Futerfas, anggota kuasa hukum keluarga Trump, berkata bahwa putra presiden AS ke-45 itu telah bersikap profesional dan penuh tanggung jawab di setiap penyelidikan oleh Robert Mueller dan Kongres.
"Kami sangat yakin akan keakuratan informasi yang telah disampaikan oleh Trump, Jr. terkait kasus ini," jelas Futerfas.
Advertisement