Liputan6.com, Jakarta - Pihak Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta memastikan, total 37 warga negaranya terdampak gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat berkekuatan 6,4 SR pada Minggu 29 Juli 2018 pagi waktu setempat.
"Hingga pukul 16.00 WIB, Kedutaan telah berkomunikasi dengan beberapa orang Malaysia yang terdampak gempa di Lombok," jelas Kedutaan Malaysia dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (29/7/2018).
"Satu kelompok yang terdiri dari 19 orang terdampak gempa saat berada di Senaru, Lombok Utara. Kini mereka sedang dibawa menuju ke Senggigi di Lombok Barat. Semua dilaporkan dalam keadaan selamat."
Advertisement
Sementara itu, satu kelompok lain, yang terdiri dari 18 orang, ikut terdampak gempa saat berada di Sembalun, Lombok Timur.
"Satu orang dari kelompok (di Sembalun) itu meninggal dunia akibat cedera yang dialami, dan enam orang lainnya mengalami luka. Dari enam orang yang terluka, dua berstatus cedera parah dan empat lainnya luka ringan," lanjut keterangan tertulis itu.
"Mereka yang cedera sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Selong, Lombok Timur."
Baca Juga
Pihak Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta memperkirakan, ada warga negaranya yang terdampak gempa Lombok namun belum terdata. "Dan kami masih belum bisa menghubungi mereka semua (yang belum terjamah)".
Lebih lanjut, pihak Kedutaan Malaysia telah berhubung dengan maskapai penerbangan lokal untuk membantu warganya yang selamat untuk kembali ke Negeri Jiran.
"Pegawai-pegawai Kedutaan akan tiba di Lombok pada 30 Juli 2018 untuk berkoordinasi dengan aparat lokal dan membantu rakyat Malaysia sewajarnya," lanjut keterangan itu.
Warga Malaysia dan pihak keluarga yang merasa terdampak gempa Lombok dan memerlukan bantuan konsuler, dapat menghubungi pihak Kedutaan melalui email mwjakarta@kln.gov.my atau jkonsular@gmail.com. Atau melalui nomor telepon +62215224947 dan +6281380813036 (WhatsApp).
Simak video pilihan berikut:
Gempa Lombok Jadi Sorotan Dunia
Gempa Lombok yang terjadi pada 29 Juli 2018 pagi waktu setempat tak hanya menjadi buah bibir di Tanah Air, tapi ternyata juga menuai sorotan dunia. Sejumlah media asing turut mengangkat peristiwa tersebut.
Di antaranya adalah situs berita media Inggris, BBC, yang mengulas korban musibah tersebut melalui tulisan "Indonesia earthquake: 13 dead on tourist island of Lombok".
"Gempa kuat telah melanda tujuan wisata populer di Indonesia, menewaskan sedikitnya 13 orang --lainnya menyebut 14 orang. Gempa berkekuatan 6,4 SR itu menghantam pulau utama Lombok pada hari Minggu sesaat sebelum pukul 07.00 waktu setempat (00.00 GMT)," tulis media tersebut yang dikutip Minggu 29 Juli 2018.
Sementara media Inggris lainnya, The Guardian, mengangkat isu gempa Lombok tersebut dengan artikel "Indonesia earthquake: 10 dead, buildings collapsed on tourist island of Lombok".
Surat kabar Amerika Serikat, New York Times, mengangkat komentar turis yang terdampak gempa Lombok. "Kami melompat keluar dari tempat tidur kami untuk menghindari apa pun yang jatuh di kepala kami," kata Jean-Paul Volckaert, yang terbagun dari tidur dan mengaku keluar ke arah Pantau Sengigi di sisi barat pulau Lombok.
"Air di kolam bergoyang seperti laut liar," katanya melalui telepon.
Melalui tajuk "6,4 magnitude earth quake hits Indonesian island of Lombok", situs Irlandia RTE turut mengulas peristiwa gempa Lombok. Sementara dari Timur Tengah, menuliskan pemberitaan tersebut dengan "Powerful quake kills at least 10 on Indonesia's Lombok island".
Situs media AS lainnya, CBS, mengangkat berita tentang longsor yang terjadi di Gunung Rinjani dan penutupan lokasi tersebut.
Dari media Malaysia, New Straits Times, artikel "6.4 magnitude quake strikes Lombok; widespread damage reported" mengulas tentang kerusakan akibat gempa Lombok.
Sementara itu, media Australia, Perthnow.com.au memasang tajuk "At least ten dead, 40 hurt in Lombok quake".
Media Rusia RT juga tak ketinggalan dengan isu gempa Lombok tersebut.
Advertisement