Liputan6.com, Hawaii - Para ilmuwan dari Cascadia Research Collective kabarnya menemukan lumba-lumba hibrida atau hasil persilangan yang langka di lepas pantai Kauai, Hawaii. Demikian menurut laporan yang diterbitkan minggu lalu.
Seperti dikutip dari CNN, Selasa (31/7/2018), program pemantauan mamalia laut yang didanai oleh Angkatan Laut AS pertama kali melihat hewan langka tersebut pada Agustus 2017. Tim tersebut menandai berbagai spesies, termasuk rough-toothed dolphins yakni lumba-lumba dengan penampakan gigi khas yang kasar dan melon-headed whale atau paus berkepala melon yang lebih langka.
Namun, para peneliti memperhatikan bahwa ada satu hewan yang yang tampak sedikit aneh. Meskipun memiliki bentuk mirip lumba-lumba rough-toothed dolphins tapi terlihat seperti paus berkepala melon.
Advertisement
Sebuah sampel genetik akhirnya mengkonfirmasi kecurigaan mereka. Hewan itu adalah hibrida dari dua spesies, yang pertama ditemukan.
Hibridisasi lintas spesies mungkin tampak aneh, tetapi sebenarnya paus yang berkepala melon itu bukanlah paus. Melainkan termasuk keluarga Delphinidae, atau dikenal sebagai lumba-lumba laut, yang juga termasuk orcas dan dua spesies paus pilot.
Ini bukan hewan hibrida pertama antara lumba-lumba bergigi kasar dan paus berkepala melon -- yang juga masuk keluarga lumba-lumba. Sebelumnya lumba-lumba jenis bottlenose pernah kawin silang dengan paus pembunuh (Pseudorca crassidens) dan dikenal dengan sebutan Wolphins.
Meskipun ini merupakan penemuan yang menarik, para peneliti kemudian menegaskan bahwa temuan tersebut bukan spesies baru.
"... Hibridisasi kadang-kadang menyebabkan spesies baru, namun sebagian besar tak terjadi," kata peneliti Cascadia Robin Baird kepada CNN, seraya menunjukkan bahwa hanya sedikit hewan hibrida yang ditemukan saat ini.
Beberapa hewan hibrida, seperti keledai hibrida -- hasil kawin silang dari keledai jantan dan kuda betina -- kebanyakan dalam kondisi steril dan karena itulah sulit untuk dikembangbiakkan.
Saksikan juga video berikut ini:
Mengejutkan
Hibridisasi lumba-lumba ini sangat mengejutkan di wilayah ini, karena penampakan paus berkepala melon belum pernah dikonfirmasi terlihat di dekat pangkalan angkatan laut Pasific Missile Range Facility (PMRF).
Hewan hibrida itu hanya bepergian dengan satu pendamping - paus berkepala melon. Ini juga tak biasa, mengingat paus berkepala melon biasanya bepergian dalam kelompok 200 hingga 300 ekor.
"Pasangan soliter itu ditemukan bergaul dengan lumba-lumba bergigi kasar," kata laporan itu.
Melihat hubungan kedekatan kedua hewan itu, para peneliti berspekulasi bahwa paus berkepala melon adalah ibu lumba-lumba hibrida.
Tim peneliti rencananya akan kembali ke Kauai minggu depan, berharap bisa mengkonfirmasi teori tersebut.
"Jika kami cukup beruntung untuk menemukan pasangan binatang laut itu lagi, kami akan mencoba untuk mendapatkan sampel biopsi dari paus berkepala melon yang menyertainya, untuk melihat apakah itu mungkin ibu dari si lumba-lumba hibrida, serta mendapatkan gambar bawah air dari hewan hibrida untuk mendapatkan penilaian lebih baik terkait perbedaan morfologi dari spesies induk," papar Baird.
Angkatan Laut AS diperlukan untuk memantau spesies ini sebagai bagian dari Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut dan Undang-Undang Spesies Terancam Punah.
Mereka juga mendampingin Collective Research Collective melakukan identifikasi foto, analisis genetik, dan pemantauan akustik untuk menentukan jenis odontocetes yang juga dikenal sebagai paus bergigi.
Advertisement