Sukses

Selamat, Dubes RI di Mesir Raih Penghargaan Pendidikan dan Kebudayaan

Pemberian penghargaan untuk Dubes RI di Mesir dilakukan oleh Egypt-Arab American Academy/EAAA.

Liputan6.com, Kairo - Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi meraih penghargaan pendidikan dan kebudayaan 2018 di Kairo pada Senin 30 Juli 2018 malam waktu setempat. Ia dianggap berjasa dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan di Mesir.

Pemberian penghargaan ini dilakukan oleh Akademi Mesir-Arab Amerika (Egypt-Arab American Academy/EAAA).

Selain Dubes Helmy, sejumlah tokoh yang menerima penghargaan antara lain Juru Bicara Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Mesir Abdul Gafar, Kepala Akademi Riset Mesir Mahmud Shaqr, Kepala Pusat Inovasi Mesir Jehan Farhat dan Ketua Komisi Pendidikan Parlemen Mesir Husin Ashmawi.

Presiden EAAA, Dr Samrah Abadzah menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas peran serta para tokoh internasional maupun nasional di Mesir dalam memberikan inovasi untuk memajukan bidang pendidikan dan kebudayaan di Mesir.

"Kami sangat berterima kasih atas apresiasi terhadap peran KBRI Cairo dalam memajukan kerja sama pendidikan dan pertukaran budaya di Mesir," ujar Dubes Helmy melalui keterangan tertulis yang Liputan6.com muat Kamis (2/8/2018).

Dalam sambutannya, Dubes Helmy menjelaskan kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan adalah salah satu sektor penting dalam hubungan Indonesia-Mesir. Apalagi, relasi diplomatik RI-Mesir sudah terjalin erat lebih dari 71 tahun. "Kami terus memajukan kerja sama Indonesia-Mesir di berbagai bidang demi kesejahteraan rakyat di kedua negara," ujar dia.

Dubes Helmy menambahkan kerja sama RI-Mesir juga diperkaya dengan kegiatan festival kebudayaan di berbagai kota di Mesir, yang melibatkan beberapa pihak seperti Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta sejumlah pemerintah daerah.

Selain itu, lanjut dia, terdapat pula sejumlah mahasiswa Mesir yang menuntut ilmu di Indonesia. Bahkan, tidak kurang dari 600 pelajar dan mahasiswa Mesir aktif mempelajari bahasa dan budaya Indonesia seperti menari dan pencak silat.

Kegiatan ini digelar di Pusat Kebudayaan Indonesia, baik di PUSKIN, di Universitas Al-Azhar maupun di Pusat Studi Indonesia (PSI) Suez Canal University.

Di sisi lain, pada tahun 2018 ini, jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir akan mencapai lebih dari 7.000 orang. Karena itu, Dubes Helmy berharap penghargaan pendidikan ini dapat semakin mempererat hubungan Indonesia dan Mesir, khususnya di kalangan generasi muda.

"Semoga penghargaan ini semakin mempererat persahabatan antar generasi muda Indonesia-Mesir, sehingga generasi mendatang dapat merasakan eratnya hubungan kedua negara," tandasnya.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Perayaan 'Hari Indonesia-Mesir'

Sebelumnya, pertunjukan pencak silat dan pagelaran tari tradisional Indonesia memukau publik Mesir yang memadati di Aula Perpustakaan Zagazik, Provinsi Sharkia, Mesir, Kamis 19 Juli 2018 waktu setempat.

Dalam acara bertajuk 'Hari Indonesia-Mesir' ini, KBRI Kairo juga memamerkan sejumlah produk kerajinan Indonesia.

Perayaan Hari Indonesia-Mesir ini merupakan hasil kerja sama KBRI Kairo dengan Pemerintah Provinsi Sharkia. Turut hadir dalam acara ini antara lain Gubernur Sharkia Mayjen Khalid Said dan Direktur Perpustakaan Umum Mesir, Dubes Ridha Ath-Thaifi.

Selain itu, Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzy juga turut hadir, dengan didampingi Atase Perdagangan KBRI Kairo Burman Rahman, serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo Usman Syihab.

Di sela-sela kegiatan, Dubes Helmy menjelaskan acara ini merupakan bentuk nyata promosi sektor budaya dan perdagangan Indonesia. Sebab, selain pementasan kesenian, produk kerajinan RI bisa dipamerkan dan dipasarkan dalam kegiatan ini.

"Acara ini merupakan momentum untuk langsung memasarkan produk Indonesia sekaligus juga kesempatan bertemu dengan potential buyer," ujar Dubes Helmy dalam keterangan pers yang Liputan6.com muat Sabtu 21 Juli 2018.

Lebih lanjut, saat memberi sambutan dalam perayaan Hari Indonesia-Mesir, Dubes Helmy mengapresiasi hubungan kerja sama antara kedua negara. Tak hanya di tingkatan pemerintah pusat, kerja sama tersebut bisa terjalin hingga level pemerintah daerah.

Apalagi, kerja sama RI-Mesir sudah berlangsung lebih dari 200 tahun, jauh sebelum Indonesia merdeka.

"Sudah lebih dari 200 tahun, Indonesia mengirimkan putra-putri terbaiknya studi ke Universitas Al Azhar. Dan saya yakin kerja sama ini semakin hari akan bertambah kuat," urai Dubes Helmy.

Dubes Helmy menambahkan, kegiatan seperti ini merupakan salah satu program yang gencar dilakukan KBRI Kairo bekerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah di Mesir.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Usman Syihab menambahkan Provinsi Sharkia merupakan provinsi ke lima dalam rangka misi kebudayaan KBRI Kairo di Mesir.

Misi kegiatan ini adalah menyebarkan dan mengenalkan seni budaya Indonesia untuk masyarakat luas di Mesir.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari soft diplomacy kita, dan dalam rangka ikut mengambil bagian dalam menciptakan dan mengembangkan ekosistem budaya global yang lebih terbuka, ramah, aman, berkemanusiaan dan berkeadilan," tandas Usman.