Liputan6.com, Bern - Sebuah pesawat baling-baling kuno jatuh di dekat tebing terjal dengan kecepatan tinggi di salah satu bagian Pegunungan Alpen di Swiss pada akhir pekan lalu. Kecelakaan tersebut menyebabkan seluruh penumpang dan awak kabin, yang berjumlah total 20 orang tewas di tempat.
Pesawat Junkers Ju-52, yang dioperasikan oleh perusahaan Swiss Ju-Air, jatuh pada Sabtu, 4 Agustus, di wilayah gunung Piz Segnas di atas resor Alpen Swiss. Kendaraan terbang itu disebut menghantam sisi barat gunung setinggi 2.540 meter di atas permukaan laut.
Dikutip dari Time.com pada Senin (6/8/2018), sebelas pria dan sembilan wanita tewas dalam kecelakaan tersebut. Sebagian besar mereka yang meninggal adalah warga negara Swiss, bersama dengan sebuah keluarga kecil dari Austria. Korban tewas rata-rata diketahui berusia di kisaran 40-85 tahun.
Advertisement
Pihak Kepolisian Swiss mengatakan mereka tidak mengetahui adanya panggilan darurat dari pesawat terkait sebelum jatuh.
Baca Juga
Daniel Knecht dari Badan Investigasi Keselamatan Transportasi Swiss mengatakan pesawat itu tampaknya telah menabrak tanah secara vertikal dan dengan kecepatan tinggi.
Berbicara pada hari Minggu di sebuah konferensi pers di Kota Flims, Knecht mengatakan pesawat lawas itu kemungkinan tdiak memiliki sistem radio terkini, dan perekam data yang umum terdapat di kendaraan terbang modern.
Otoritas terkait di Swiss menjelaskan bahwa tidak ditemukan potensi tabrakan dengan pesawat lain saat kecelakaan terjadi, sabotase tertentu, atau hilangnya bagian tertentu yang berisiko membahayakan penerbangan.
Ditambahkan pula bahwa penyelidikan saat ini "relatif kompleks" karena sedikitnya bukti lapangan dan data penerbangan yang didapat.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
Bekas Pesawat Militer Swiss
Dijelaskan oleh pihak berwenang setempat bahwa pesawat nahas itu tengah dalam penerbangan kembali dari perjalanan dua hari ke Locarno, destinasi wisata di selatan Swiss, menuju basisnya di Duebendorf, dekat Zurich.
Pihak berwenang diberitahu tentang kecelakaan tersebut pada pukul lima sore waktu setempat, sekitar 50 menit setelah pesawat lepas landas dari lapangan terbang Magadino Locarno, Sabtu 4 Agustus.
Disebutkan bahwa hampir 5.000 unit pesawat Ju-52 diproduksi oleh Junker, sebuah perusahaan aviasia asal Jerman pada periode 1932 hingga 1952.
Pesawat Ju-52 Ju-Air adalah bekas pesawat militer Swiss, dibuat pada 1939, yang dipensiunkan oleh angkatan udara pada tahun 1981.
Ju-Air mulai mengoperasikan penerbangan dengan pelanggan mayoritas kelompok usia tua sejak 1983. Adapun armada yang mengalami kecelakaan maut itu terdaftar dengan kode HB-BOT, dan telah beroperasi lebih dari tiga dekade lamanya.
Pesawat ini memiliki tiga mesin, satu di bagian hidung dan satu di masing-masing sayap.
Akibat kecelakaan tersebut, dua perusahaan lain yang mengoperasikan Ju-52, diminta menghentikan operasional hingga waktu yang belum ditentukan.
Advertisement