Sukses

Eks Pelayan Putri Diana: Camilla Tidak Akan Pernah Jadi Ratu Inggris...

Kematian Putri Diana pada 1997 memuluskan jalan Camilla Parker Bowles menjadi istri Pangeran Charles, pewaris takhta Inggris. Apakah itu berarti ia akan jadi ratu?

Liputan6.com, London - Camilla Parker Bowles dinilai telah menjadi figur yang memecah belah keutuhan rumah tangga Pangeran Charles dan Putri Diana selama beberapa dekade.

Setelah kematian tragis Putri Diana di Paris tahun 1997, sang mantan suami malah kembali menjalin hubungan dengan Camilla dan secara resmi menikahinya pada tahun 2005. Camilla pun kini bergelar Duchess of Cornwall.

Pangeran Charles yang merupakan calon raja kerajaan Inggris secara otomatis akan mengantikan posisi Ratu Elizabeth apabila kelak ia akan turun takhta.

Pertanyaanya, apakah Camilla Parker Bowles akan menjadi Ratu?

Paul Burrell yang merupakan mantan asisten Putri Diana selama satu dekade angkat suara soal isu tersebut.

Dikutip dari laman Dailystar.co.uk, Selasa (7/8/2018), Paul Burrell meyakini jika Camilla tidak akan menjadi ratu. Bahkan, ia menyebut Pangeran Charles juga tak pantas menjadi raja.

"Saya rasa kita tak akan pernah melihat ada Raja Charles dan Ratu Camilla di takhta kerajaan Inggris," ujar Paul Burrell dalam sebuah dokumenter bertajuk The Royal Box.

"Mantan istrinya (Putri Diana) yang berkata seperti itu. Ia bilang suamiku tak pantas untuk mengisi pekerjaan elite kerajaan," tambahnya

Sama-Sama Pelakor Seperti Nenek Buyutnya

Seorang istri simpanan terkenal dari Raja Edward VII adalah buyut Camilla. Alice Keppel, nama perempuan itu, telah menjadi panutannya sejak kecil.

Camilla yang saat itu berumur 10 tahun, meminta teman-teman sekolahnya untuk membungkukkan badan kepadanya.

"Buyutku merupakan kekasih raja. Hampir pasti kami adalah keluarga kerajaan," ujar Camilla.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Sosok Camilla si Perempuan Tomboi

Teman semasa Camilla bersekolah sekaligus seorang aktris, Lynn Redgrave, mengenang sosok Camilla sewaktu muda.

"Memiliki suami kaya adalah tujuan terbesarnya. Camilla...ingin bersenang-senang, namun ia mendambakan pernikahan yang baik, karena di pikirannya itu merupakan hal paling menyenangkan di atas segalanya," kenang Redgrave.

Sosok Camilla yang tomboi dan humoris membuatnya menjadi perempuan favorit, terutama bagi laki-laki. Namun ia tak dianggap sebagai sebagai ancaman bagi teman-teman perempuannya karena tampak tak peduli dengan penampilan.

"Jika ia sangat cantik, itu cerita lain," ujar Redgrave.

Walaupun tak unggul dari segi penampilan, ia tetap menjadi incaran lelaki dibanding dengan perempuan lain di sekolahnya. Teman lainnya, Carolyn Benson, mengungkap rahasia perempuan alumni Queen Gate itu.

"Ia dapat berbicara tentang hal-hal yang disukai laki-laki. Ia tak feminin, ia tomboi," ujar Benson.

 

3 dari 4 halaman

Perselingkuhan Charles dan Camilla

Meski Camilla pada akhirnya menikahi Andrew Parker Bowles yang merupakan seorang tentara, dan Charles memilih Diana, namun keduanya tak berhenti berhubungan.

Asisten Charles, Ken Stronach, diperintah untuk memperlakukan Camilla sebagai simpanan di rumah dinas sang pangeran, Highgrove.

Walaupun sebuah ruang tidur tamu telah diperuntukkan untuknya, namun pada malam hari Chalres mematikan sistem alarm sehingga Camila dapat menyelinap ke kamarnya. Stornach pun diperintahkan untuk mengacaukan kamar tidur Camila sehingga para pelayan berpikir bahwa ia telah tidur di sana.

Stronach juga mendapat perintah untuk memeriksa semua barang pecah belah untuk memastikan tak ada jejak lipstik dan mengosongkan semua asbak yang digunakan Camilla.

Charles pun selalu menaruh foto Camilla di samping tempat tidurnya. Namun, ketika Diana datang ke Highgrove, Stronach harus menyingkirkannya.

Charles juga menugaskan suami Camilla, Parker Bowles, untuk bertugas jauh dari rumah sehingga Camilla dapat tinggal bersamanya.

Pada satu waktu, petugas Perlindungan Kerajaan memperingatkan Camilla bahwa Charles sedang dalam perjalanan. Semua lampu di dalam rumah pun dimatikan sehingga Charles dapat masuk ke dalam rumah tanpa terlihat--upaya ini biasa disebut 'The Blackout'.

Sejak Charles sering tidur di kamar Camila dan meninggalkannya sebelum matahari terbit, orang-orang menjulukinya 'The Prince of Darkness'.

Diana yang telah mengetahui hal tersebut, pada akhirnya berhadapan dengan wanita yang ia sebut dengan 'The Rottweiler'--salah satu jenis anjing.

"Camilla, aku tahu apa yang terjadi antara dirimu dan Charles. Aku bukan anak kemarin sore,"

Camilla pun membela diri dengan berkata, "Kamu memiliki semua yang kau inginkan. Kamu membuat seluruh pria di dunia mencintaimu dan memiliki dua anak yang manis. Apa lagi yang kau inginkan?"

"Aku ingin suamiku," tegas Diana.

Meski telah berupaya mempertahankan rumah tangganya, pada akhirnya Charles dan Diana memutuskan bercerai pada 1996. Satu tahun sebelumnya, Camilla telah berpisah dari suaminya Andrew Parker Bowles.

 

4 dari 4 halaman

Kematian Putri Diana Permulus Jalan Camilla

Kematian Diana dalam kecelakaan mobil pada Agustus 1997 makin mempermudah jalan Camilla. Namun mereka menunggu waktu hingga Januari 1999 di mana Charles untuk kali pertama merangkul Camilla di hadapan 150 wartawan.

Ketika mereka tampil di depan umum untuk yang ketiga kali, Camilla menggunakan kalung senilai US$ 200.000 atau Rp 2 miliar yang merupakan perhiasan favorit Diana.

"Sangat memilukan, melihat orang itu memakai barang milik Diana," ujar salah satu teman Diana, Vivienne Parry.

Mendapat tekanan dari Camilla, Charles akhirnya mengatakan kepada ibunya, Ratu Elizabeth II, bahwa ia ingin mengumumkan pertunangannya dengan Camilla.

"Apa pun yang Parker Bowles (Camilla) inginkan, maka ia akan mendapatkannya," ujar penulis Richard Kay.

Ratu pun dengan enggan memberikan persetujuannya dengan syarat Charles memenuhi janjinya dengan tak membuat Camilla menjadi ratu setelah ia mewarisi mahkota kerajaan.

Charles pun menegaskan bahwa Camilla tak tertarik menjadi Princess of Charles atau menjadi ratu. Mereka resmi menikah pada 9 April 2005 di Windsor Guildhall.