Sukses

Rayakan Lulus Kuliah, Gadis Amerika Ini Foto Pakai Toga Bareng Aligator Raksasa

Tidak seperti foto kelulusan pada umumnya, gadis asal Amerika Serikat ini justru memilih untuk berpose unik bersama aligator peliharaannya.

Liputan6.com, Texas - Seorang mahasiswi Texas A & M University melakukan cara ekstrem dalam merayakan kelulusannya. Dengan mengenakan toga lengkap, perempuan bernama Makenzie Noland ini mengambil potret wisudanya bersama seekor aligator.

Reptil berukuran 4,2 meter dan berbobot 453,5 kg itu diberinya nama "Big Tex", demikian seperti dikutip dari USA Today, Kamis (9/8/2018).

Noland lulus sebagai sarjana S1 jurusan Ilmu Margasatwa dan Perikanan. Dia pernah magang selama tiga bulan di Gator Country Rescue di Beaumont, Texas, Amerika Serikat --tempat penangkaran dan penyelamatan satwa liar, termasuk Big Tex.

Selama magang, Noland telah berkenalan dengan 370 buaya, khususnya Tex. Beberapa bulan terakhir, Noland terus melatih Tex, tentunya di bawah pengawasan ketat para ahli aligator.

"Tex adalah satu-satunya aligator yang membiarkanku masuk ke kolamnya. Dia memang pemilih dan aku merasa tersanjung karena Tex cukup menyukaiku dengan membiarkanku masuk ke sana (kolam) dan bermain dengannya setiap hari," ujar gadis berusia 21 tahun itu kepada Fox News.

Noland mengibaratkan aligator raksasa itu seperti anak anjing, sebab Tex sering mengikuti perintah Noland.

"Setiap kali Anda melatih anak anjing, Anda memuji mereka karena mau disuruh duduk dan memberi mereka makanan," Noland menjelaskan.

"Ketika aku menyuruh Tex untuk datang mendekat menggunakan gerakan, aku akan memberikan hadiah untuknya, menggelitik hidungnya dan melemparkan makanan ke mulutnya."

"Setiap kali aku masuk ke air bersama Tex, aku sadar betapa besarnya makhluk ini. Dia adalah dinosaurus kehidupan nyata,” kata Noland menambahkan.

Gator Country Rescue adalah rumah bagi lebih dari 450 aligator, buaya dan reptil lainnya. Big Tex menjadi daya tarik utama dari penangkaran ini. Tapi ukurannya yang besar dan bentuknya yang menakutkan tidak mendefinisikan Big Tex seperti buaya buas pada umumnya.

"Orang-orang mengira reptil-reptil itu memangsa manusia, meski mereka sudah dilatih dan memiliki kepribadian yang berbeda," imbuh Noland.

Di satu sisi, ahli reptil mengingatkan agar mahasiswa lain tidak mengikuti jejak Noland karena terlalu berbahaya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tuai Hujatan dan Dukungan

Dalam gambar dan video yang diunggah di Facebook pribadinya pada Jumat 3 Agustus, Noland tampak memakai topi toga, selempang gelar dari kampusnya yang bertuliskan ATM dan baju model sabrina. Rambut coklat panjangnya dibiarkan tergerai. Noland bahkan terlihat memegang moncong Big Tex.

Noland nekat masuk ke kandang Big tex yang dipenuhi genangan air setinggi lututnya dan bermain sebentar dengan Big Tex. Tanpa takut, Noland kemudian berdiri beberapa jengkal di hadapan hewan tersebut, menyunggingkan senyum lebarnya dan mulai berpose untuk difoto.

Atas upaya tak biasa ini, postingan Noland itu telah dibagikan lebih dari 7.000 kali. Ia mengaku bahwa motivasinya untuk melakukan sesi pemotretan seperti itu karena dia ingin menunjukkan rasa cintanya pada Big Tex dan dia ingin reptil besar tersebut ikut terlibat dalam saat-saat berharga Noland.

Reaksi warganet terhadap foto-foto itu beragam, ada yang berkomentar positif, tak banyak pula yang berceloteh negatif. Bagaimanapun juga, inilah yang menginspirasi Noland untuk terus melanjutkan misinya: mendidik publik.

Beberapa orang mengkritik Noland karena memposting foto-foto itu. Mereka menyebut tindakan itu sangat berbahaya dan mempertaruhkan nyawanya.

Di satu sisi, Noland meyakinkan semua orang bahwa dia telah mengikuti panduan keselamatan yang ditetapkan oleh Gator Country Rescue.

"Aku tidak akan pernah melakukan sesuatu yang konyol untuk mempertaruhkan hidupku sendiri. Aku diawasi dan dilatih," tegasnya.

"Seekor hewan menunjukkan reaksi berbeda terhadap situasi yang berbeda pula. Kami (petugas penangkaran melihat semua perilaku itu. Jika Tex sedang dalam kondisi tak baik, maka aku dilarang untuk masuk ke wilayahnya."