Sukses

Presiden Mesir Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan RI Lebih Dini, Ini Alasannya

Perwakilan Mesir, Mohamed Yehia mengunjungi Duta Besar Indonesia di sana, Helmy Fauzi menyampaikan selamat atas kemerdekaan RI.

Liputan6.com, Riyadh - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengucapkan selamat hari kemerdekaan ke-73 pada Indonesia. Ucapan ini secara khusus disampaikan Kepala Rumah Tangga dan Protokol Kepresidenan Mesir (Egyptian Presidential Chamberlain), Mohamed Yehia saat mengunjungi Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi di Wisma Duta, Kairo, 9 Agustus 2018.

Sedianya kunjungan ini dilakukan sebelum upacara detik-detik proklamasi digelar di KBRI Kairo pada 17 Agustus 2018 mendatang. Namun, karena Dubes Helmy akan melaksanakan ibadah haji dan tidak berada di Kairo, maka Mohamed pun memajukan rencana kunjungannya.

Sejumlah pejabat KBRI Kairo yang turut serta menerima kunjungan ini adalah Kepala Kanselerai KBRI Kairo Sonny Sasongko dan Atase Pertahanan Kolonel (L) Kemas M Ikhwan.

"Atas nama Presiden al-Sisi, kami menyampaikan selamat merayakan hari kemerdekaan ke-73 bagi Indonesia," ujar Mohammed dalam keterangan tertulisnya yang Liputan6.com muat Sabtu (11/8/2018).

Sejumlah pejabat KBRI Cairo yang turut serta menerima kunjungan ini adalah Kepala Kanselerai KBRI Cairo Sonny Sasongko dan Atase Pertahanan Kolonel Kemas M Ikhwan. (KBRI Kairo)

Menanggapi kunjungan Chamberlain Kepresidenan yang khusus membawa pesan Presiden Mesir ini, Dubes Helmy mengatakan akan menyampaikan ucapan selamat dari Presiden al-Sisi kepada Presiden Joko Widodo. Dubes Helmy menambahkan kunjungan ini menunjukkan kedekatan hubungan diplomatik Indonesia dan Mesir yang sudah terjalin lebih dari 71 tahun.

"Kami sangat berterima kasih dan menghargai ucapan selamat dan perhatian Presiden al-Sisi kepada Indonesia," ujar dia.

Selanjutnya, Dubes Helmy berharap ke depan hubungan kerja sama kedua negara dapat terus ditingkatkan. Apalagi, Mesir mempunyai posisi strategis, baik di kawasan Timur Tengah maupun Benua Afrika.

"Kami meyakini hubungan Indonesia dan Mesir semakin terjalin baik dan makin banyak kerja sama di berbagai bidang yang dapat direalisasikan," tandas Dubes Helmy.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Dubes RI di Mesir Raih Penghargaan Pendidikan dan Kebudayaan

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Helmy Fauzi meraih penghargaan pendidikan dan kebudayaan 2018 di Kairo pada Senin 30 Juli 2018 malam waktu setempat. Ia dianggap berjasa dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan di Mesir.

Pemberian penghargaan ini dilakukan oleh Akademi Mesir-Arab Amerika (Egypt-Arab American Academy/EAAA).

Selain Dubes Helmy, sejumlah tokoh yang menerima penghargaan antara lain Juru Bicara Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Mesir Abdul Gafar, Kepala Akademi Riset Mesir Mahmud Shaqr, Kepala Pusat Inovasi Mesir Jehan Farhat dan Ketua Komisi Pendidikan Parlemen Mesir Husin Ashmawi.

Presiden EAAA, Dr Samrah Abadzah menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas peran serta para tokoh internasional maupun nasional di Mesir dalam memberikan inovasi untuk memajukan bidang pendidikan dan kebudayaan di Mesir.

"Kami sangat berterima kasih atas apresiasi terhadap peran KBRI Cairo dalam memajukan kerja sama pendidikan dan pertukaran budaya di Mesir," ujar Dubes Helmy melalui keterangan tertulis yang Liputan6.com muat Kamis 2 Agustus 2018.

Dalam sambutannya, Dubes Helmy menjelaskan kerja sama bidang pendidikan dan kebudayaan adalah salah satu sektor penting dalam hubungan Indonesia-Mesir. Apalagi, relasi diplomatik RI-Mesir sudah terjalin erat lebih dari 71 tahun. "Kami terus memajukan kerja sama Indonesia-Mesir di berbagai bidang demi kesejahteraan rakyat di kedua negara," ujar dia.

Dubes Helmy menambahkan kerja sama RI-Mesir juga diperkaya dengan kegiatan festival kebudayaan di berbagai kota di Mesir, yang melibatkan beberapa pihak seperti Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta sejumlah pemerintah daerah.

Selain itu, lanjut dia, terdapat pula sejumlah mahasiswa Mesir yang menuntut ilmu di Indonesia. Bahkan, tidak kurang dari 600 pelajar dan mahasiswa Mesir aktif mempelajari bahasa dan budaya Indonesia seperti menari dan pencak silat.

Kegiatan ini digelar di Pusat Kebudayaan Indonesia, baik di PUSKIN, di Universitas Al-Azhar maupun di Pusat Studi Indonesia (PSI) Suez Canal University.

Di sisi lain, pada tahun 2018 ini, jumlah pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir akan mencapai lebih dari 7.000 orang. Karena itu, Dubes Helmy berharap penghargaan pendidikan ini dapat semakin mempererat hubungan Indonesia dan Mesir, khususnya di kalangan generasi muda.

"Semoga penghargaan ini semakin mempererat persahabatan antar generasi muda Indonesia-Mesir, sehingga generasi mendatang dapat merasakan eratnya hubungan kedua negara," tandasnya.