Liputan6.com, London: Sejumlah biro perjalanan Eropa mengatakan jumlah wisatawan biasa yang akan berkunjung ke London selama Olimpiade 2012 bisa turun tajam karena tarif hotel meroket. Perusahaan-perusahaan perjalanan yang tergabung dalam Asosiasi Operator Wisata Eropa (ETOA) mengatakan Olimpiade London pada 2012 membuat banyak wisatawan biasa berpaling ke kota-kota lain.
Menurut asosiasi itu, jumlah wisatawan ke London yang tidak terkait dengan Olimpiade diperkirakan hanya mencapai 20.000 orang selama bulan Agustus, padahal biasanya London kedatangan 400.000 wisatawan selama bulan musim panas itu. Biro-biro perjalanan telah melaporkan rata-rata penurunan pemesanan perjalanan sebesar 90 persen selama periode Olimpiade.
Penurunan jumlah wisatawan ini antara lain disebabkan kenaikan tarif kamar hotel yang mencapai 300 persen. Selain itu, wisatawan khawatir London akan penuh sesak dengan penonton Olimpiade. "Jumlah perkiraan pengunjung yang saat ini berkembang di kalangan industri perhotelan sangat dilebih-lebihkan," kata Direktur Eksekutif ETOA, Tom Jenkins seperti dikutip BBC Indonesia, Ahad (6/11).
Biro-biro wisata Eropa biasanya mendatangkan dua juta wisatawan ke Inggris per tahun dengan total belanja sekitar US$ 3 miliar. Peringatan akan penurunan jumlah wisatawan ini, lanjutnya, jelas membuat kalangan industri pariwisata di London khawatir.
Penulis pariwisata Simon Calder mengatakan kecenderungan ini pernah terjadi sebelumnya selama Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Sydney pada 2000. "Dampaknya persis sama. Hotel-hotel memasang harga dua kali, tiga kali atau empat kali lipat dari harga normal. Dan kemudian, dua atau tiga bulan sebelum Olimpiade, mereka menyadari banyak kamar yang belum dipesan dan mereka mulai membanting harga," katanya.(ADO)
Menurut asosiasi itu, jumlah wisatawan ke London yang tidak terkait dengan Olimpiade diperkirakan hanya mencapai 20.000 orang selama bulan Agustus, padahal biasanya London kedatangan 400.000 wisatawan selama bulan musim panas itu. Biro-biro perjalanan telah melaporkan rata-rata penurunan pemesanan perjalanan sebesar 90 persen selama periode Olimpiade.
Penurunan jumlah wisatawan ini antara lain disebabkan kenaikan tarif kamar hotel yang mencapai 300 persen. Selain itu, wisatawan khawatir London akan penuh sesak dengan penonton Olimpiade. "Jumlah perkiraan pengunjung yang saat ini berkembang di kalangan industri perhotelan sangat dilebih-lebihkan," kata Direktur Eksekutif ETOA, Tom Jenkins seperti dikutip BBC Indonesia, Ahad (6/11).
Biro-biro wisata Eropa biasanya mendatangkan dua juta wisatawan ke Inggris per tahun dengan total belanja sekitar US$ 3 miliar. Peringatan akan penurunan jumlah wisatawan ini, lanjutnya, jelas membuat kalangan industri pariwisata di London khawatir.
Penulis pariwisata Simon Calder mengatakan kecenderungan ini pernah terjadi sebelumnya selama Olimpiade Athena 2004 dan Olimpiade Sydney pada 2000. "Dampaknya persis sama. Hotel-hotel memasang harga dua kali, tiga kali atau empat kali lipat dari harga normal. Dan kemudian, dua atau tiga bulan sebelum Olimpiade, mereka menyadari banyak kamar yang belum dipesan dan mereka mulai membanting harga," katanya.(ADO)