Liputan6.com, Karlsruhe - Kasus aneh tapi nyata ini terjadi di Karlsruhe, kota di Jerman tenggara. Pada Kamis 9 Agustus 2018, seorang pria menelepon polisi. Ia mengaku dikejar-kejar seekor tupai kecil yang agresif.
Setelah menerima laporan, polisi pun mendatangi rumah pria tersebut dan mengejar 'tersangka'.
Advertisement
Baca Juga
Proses pengejaran akhirnya berakhir setelah tupai tersebut kelelahan dan tertidur.
Aparat kemudian membawa hewan itu, yang diduga kehilangan induknya dan mencari rumah baru, ke pusat penyelamatan satwa. Namun, pihak kepolisian menamai tupai itu Karl-Friedrich dan menyatakannya sebagai maskot.
„Hilfe, ich werde von einem #Eichhörnchen verfolgt!“ Eventuell mit diesen Worten richtete sich am Do, gegen 8:00 Uhr früh, ein Mann an den Karlsruher Polizeinotruf.Zur PM: https://t.co/QwOz51pXH8Eure #Polizei #Karlsruhe pic.twitter.com/hMIeu6g0tS
— Polizei Karlsruhe (@Polizei_KA) 9 Agustus 2018
"Sering terjadi ketika tupai-tupai yang kehilangan induknya mencari pengganti dan memfokuskan upaya pada satu orang," kata juru bicara kepolisian, Christina Krenz kepada The Guardian.
Krenz mengatakan, dikejar-kejar tupai kecil bisa jadi pengalaman yang mengerikan. "Pelapor tentunya merasa sedikit terancam," kata dia.
Dalam akun Twitternya, pihak Kepolisian Karlsruhe mengunggah foto upaya penyelamatan pelapor, termasuk sejumlah gambar seekor bayi tupai yang sedang tidur.
Â
Jangan Remehkan Tupai
Tupai memang tak selalu jinak. Pada Juli 2017, aparat New York memperingatkan pengunjung Prospect Park untuk menghindari tupai yang tak biasanya sangat agresif, yang telah menyerang lima orang di sana dalam kurun waktu sepekan.
Orang kelima, yang diserang saat jogging, bahkan harus menerima perawatan medis.
Meski jarang, tupai bisa terinfeksi rabies, penyakit yang terbukti fatal.
Sementara itu, pada Juli 2016, seorang bocah berusia tiga tahun terluka akibat diserang enam tupai, pada saat ia memberi makan hewan-hewan itu.
Hewan-hewan menerkam dan menggigit Finlay Renouf lima kali di sebuah taman publik di Cornwall, kata ibunya, Sophie.
"Tiba-tiba enam dari mereka mendatanginya. Aku belum pernah mendengar jeritan yang menyayat hati seperti itu. Darah menetes di mana-mana," kata dia seperti dikutip dari BBC.
Advertisement