Liputan6.com, Los Angeles - Enam titik api baru dilaporkan muncul di Amerika Serikat (AS), memicu sejumlah kebakaran besar di lebih dari 100 lokasi. Otoritas terkait menyebut bahwa kemungkinan bencana kebakaran akan kian parah oleh risiko sambaran petir di lahan kering.
Lebih dari 30Â ribu personel, termasuk petugas pemadam kebakaran dari seluruh wilayah AS dan hampir 140 rekan sejawatnya dari Australia dan Selandia Baru, sedang berjuang melawan kebakaran yang melahap lebih dari 648 ribu hektare, menurut Pusat Koordinasi Darurat Nasional.
"Kami memperkirakan bahwa akan ada lebih banyak kebakaran dimulai hari ini," ujar Jeremy Grams, pemimpin divisi peninjauan pada Pusat Prediksi Badai dan Cuaca Nasional di Oklahoma, dalam sebuah wawancara pada Sabtu 11 Agustus.
Advertisement
Dikutip dari The Guardian, Senin (13/8/2018), Grams mengatakan badai kering, yang menghasilkan petir tetapi sedikit hujan, diprediksi terjadi di beberapa bagian dari wilayah Pegunungan Rocky.
Adapun kebakaran besar yang terjadi di wilayah barat laut AS, diperkirakan akan diperparah oleh angin kencang dan tingkat kelembapan yang relatif rendah.
Baca Juga
Kebakaran besar disebut telah melanda beberapa negara bagian di wilayah Pantai Barat AS, mulai dari Negara Bagian Washington ke New Mexico, dan termasuk California yang disebut mengalami dampak terparah.
Seorang mekanik yang membantu upaya pemadaman Kebakaran Carr di dekat kota Redding, California utara, dilaporkan meninggal dalam kecelakaan mobil pada Kamis 9 Agustus. Dia menjadi korban tewas kedelapan dalam serangkaian kebakaran yang disebut terburuk dalam satu dekade terakhir itu.
Sekitar 160 kilometer barat daya dari Kebakaran Carr, sekitar 3.500 petugas pemadam kebakaran sedang berjuang melawan api yang melanda kompleks Mendocino, di mana dilaporkan telah membakar area seluas 132.828 hektare hingga akhir pekan lalu.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Ada Oknum di Balik Kebakaran Lahan
Sementara itu, petugas pemadam kebakaran berhasil membuat kemajuan signifikan dalm menahan laju api yang mengancam kawasan permukiman di selatan Los Angeles.
Kebakaran yang dinamai Api Kudus itu bermula sejak Senin, 6 Agustus, dan terus meluas hingga 85 kilometer persegi pada Sabtu pagi.
Disebutkan bahwa upaya pemadaman di lokasi terkait telah mencapai 29 persen dari total luas cakupan api.
Api Kudus diketahui terjadi akibat ulah seorang pria yang sengaja membakar barang-barang mudah terbakar di lahan kosong, di mana kemudian menyulut kebakaran luas.
Oknum pria tersebut telah ditangkap dan dituduh memulai kebakaran. Dakwaannya sejauh ini ditunda oleh pengadilan seraya menunggu kroscek data di lapangan.
Namun di lain pihak, sang terduga yang bernama Forrest Clark (51), mengklaim dirinya tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan polisi. Ia mengatakan hidupnya kini terancam di balik tuduhan yang penuh kebohongan itu.
Atas klaimnya tersebut, Clark diperintahkan untuk membayar jaminan senilai US$ 1 juta, atau setara Rp 14,6 miliar.
Disebutkan bahwa Api Kudus merupakan salah satu dari hampir 20 kebakaran besar yang terjadi lebih awal di negara bagian California.
Biasanya musim risiko kebakaran terjadi di California pada periode bulan Agustus-September, tapi belakangan hal tersebut berlangsung beberapa bulan lebih awal.
Otoritas cuaca setempat mengatakan bahwa musim kering yang lebih panjng akan membuat risiko kebakaran besar meluas di banyak wilayah, terutama di kawasan Pantai Barat AS.
Advertisement