Liputan6.com, Zhunhai - Hujan badai yang menghantam China selatan selama akhir pekan lalu, memaksa lebih dari 7.800 orang mengungsi, dan menyebabkan dua warga hilang.
Otoritas China mengatakan sekitar 46.000 orang sejauh ini terkena dampak banjir di Maoming, provinsi Guangdong, di mana 1.500 hektar lahan pertanian terendam dan 23 rumah hancur, CCTV melaporkan pada Minggu 12 Agustus.
Dikutip dari South China Morning Post pada Senin (13/8/2018), total kerugian akibat hujan badai, yang menyebabkan banjir serta tumbangnya pohon dan tiang listrik, mencapai 223 juta yuan, atau setara dengan Rp 474 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Wilayah barat Provinsi Guangdong menjadi yang paling terdampak hujan badai tersebut, yang dimulai sejak Sabtu 11 Agustus, dan diperkirakan berlanjut hingga Rabu mendatang di selatan China.Â
Situasi memburuk ketika tekanan tropis yang telah berlangsung di sepanjang pantai selatan China meningkat menjadi badai tropis pada Minggu sore, kata laporan itu.
Di bandara internasional di Kota Zhuhai, lebih dari 20 penerbangan dibatalkan setelah air laut membanjiri lantai dasar gedung terminal dan beberapa jalan aksesnya.
Di Kota Yangjiang, mobil-mobil terendam hampir setinggi kaca jendela, sementara beberapa penduduk desa-desa di sekitarnya tinggal tanpa listrik, dan terisolasi karena akses jalan terputus oleh genangan banjir.
Beberapa sungai di wilayah itu dilaporkan mengalir dengan debit yang sangat besar, hingga meluap di beberapa titik yang dilintasinya.
Â
Simak video pilihan berikut:
Topan Mengancam Wilayah Timur China
Sementara China bagian selatan sedang berjuang melawan hujan lebat dan banjir selama akhir pekan, pantai timur Tiongkok dilaporkan tengah siaga untuk menghadapi ancaman Topan Capricorn, yang diperkirakan akan masuk ke daratan provinsi Zhejiang hingga awal pekan ini.
Hampir 200 penerbangan masuk dan keluar dari wilayah itu dibatalkan sejak hari Minggu, sementara puluhan layanan kereta dihentikan.
Lebih dari 135.000 orang di Zhejiang telah direlokasi dan pihak berwenang telah memerintahkan sekitar 20.000 kapal penangkap ikan untuk kembali ke pelabuhan yang aman.
Di Shanghai, 5.000 orang dipindahkan ke area yang lebih tinggi, dan sebanyak 2.000 perahu berlayar memantu setiap rumah warga yang terkena dampak bencana.
Advertisement