Sukses

Tanam Pohon Selama 39 Tahun, Pria India Sulap Lahan Tandus Jadi Hutan

Payeng adalah seorang pria keturunan Suku Mishing di India. Ia mulai menanam pohon pada tahun 1979. Kala itu, usianya masih sangat remaja.

Liputan6.com, Majuli - Apa yang kita tanam itu yang kita tuai. Kalimat itu rasanya sangat pas untuk Jadav Payeng. Pria asal India ini telah menanam pohon di sebuah lahan tandus selama 39 tahun. Kini, lahan yang ia gunakan sudah menjadi hutan.

Dikutip dari laman Metro.co.uk, Senin (13/8/2018), Payeng menanam pohon di lahan seluas ratusan hektar yang kini telah menjelma menjadi hutan.

Payeng adalah seorang pria keturunan suku Mishing di India. Ia mulai menanam pohon pada tahun 1979. Kala itu, usianya masih sangat remaja. Tetapi ia sudah punya inisiatif untuk melakukan penghijauan.

Terlebih, wilayah itu kerap dilanda banjir besar. Sehingga menyebabkan banyak warga dan hewan ternak yang kehilangan tempat tinggal.

Bibit pohon pertama ia peroleh dari seorang tokoh yang dihormati, tempat ia tinggal. Saat menerima bibit pohon itu, Payeng langsung menanamnya di pulau bernama Majuli.

Sejak saat itulah kebiasaan menanam pohon melekat pada diri Payeng. Sudah memasuki tahun ke-39 ia melakukan hal serupa. Kini, pohon yang ia tanam telah tumbuh besar di atas lahan seluas 550 hektar.

"Sekarang lokasi ini sudah penuh dengan pohon. Saya yang menanamnya sendirian," ujar Payeng.

"Dahulu rasanya sangat sulit untuk menanam pohon. Kini, bibitnya sudah sangat banyak. Dengan mudah saya bisa mendapatkannya," tambahnya.

Atas perannya ini, nama Jadav Payeng benar-benar telah dikenal. Bahkan, banyak warga dunia yang menjulukinya sebagai manusia hutan.

Sebuah film berjudul Forest Man pun dibuat dengan mengangkat kisah hidup Payeng. Film pendek berdurasi 16 menit ini telah ditonton oleh lebih dari tiga juta orang.

Bahkan film berlatar negara India ini juga mendapat penghargaan internasional.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pria Buta dan Lelaki Tanpa Lengan Tanam 10 Ribu Pohon

Kisah lain yang tak kalah menginspirasi juga pernah dilakukan oleh dua orang pria asal China.

Meski menyandang disabilitas, kedua pria asal China ini adalah seorang pahlawan lingkungan. Keduanya bahkan pernah menjadi sorotan dan viral di sosial media, karena berhasil mengubah lahan-lahan tandus di desanya menjadi hutan yang subur.

Mereka adalah Jia Haixia dan Jia Wenqi, seorang pria buta dan satunya lagi tanpa lengan yang telah menjalin persahabatan selama beberapa dekade.

Seperti dilansir dari Daily Mail.co.uk, Haixia (53) lahir dengan kondisi mata sebelah kiri yang buta akibat menderita katarak kongenital. Ia pun kembali kehilangan penglihatan di mata kanannya pada tahun 2000 akibat kecelakaan kerja.

Sedangkan sahabatnya Wenqi yang juga berusia 53 tahun, kehilangan kedua lengannya saat ia baru berusia 3 tahun dalam sebuah kecelakaan.

Meski keduanya memiliki keterbatasan, baik Haixia dan Wenqi tidak pernah bergantung pada orang lain. Ini bahkan mempersatukan keduanya dengan menjadi partner kerja sekaligus sahabat.

Keduanya telah menjadi sahabat sekaligus mata dan tangan untuk satu sama lain di sebuah pedesaan di Hebei, China.

"Dia adalah mataku dan aku adalah tangannya," kata Haixia.

Ketika itu mereka memutuskan untuk mengabdikan hidupnya demi menyelematkan desanya dari terjangan banjir. Kedua sahabat ini pun berhasil menyelesaikan misinya. Mereka menjadikan lahan seluar 3 hektare di desanya menjadi hamparan hutan yang subur.

Tidak adanya sumber air di wilayah tersebut membuat Haixia dan Wenqi harus menempuh jarak sejauh 2 kilometer untuk mendapatkan sumber air. Mereka berharap pemerintah daerah ikut memberikan bantuan dengan membangun sebuah sumur.

Atas semua usaha yang telah dilakukan selama 10 tahun ini, kedua pria disabilitas itu sudah menanam hingga 10.000 pohon dan tidak memiliki rencana untuk berhenti.

"Meksi selama puluhan tahun tidak banyak yang kami hasilkan, tapi kami mengakui semua usaha kami," kata Haixia.

"Kami berdiri di atas kaki sendiri. Buah yang kami tanam dari kerja keras kami hasilnya lebih manis. Walau kami cuma bisa makan roti kukus, tapi hati kami selalu damai," ujar Wenqi yang menjadi mata bagi Haixia.