Sukses

India Berniat Luncurkan Misi Antariksa Berawak Jelang 2022

Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, negaranya akan meluncurkan misi antariksa berawak pertamanya menjelang tahun 2022.

Liputan6.com, New Delhi - Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, negaranya akan meluncurkan misi antariksa berawak pertamanya menjelang tahun 2022.

Modi menyampaikan janji itu pada Rabu 15 Agustus 2018, di kawasan bersejarah Red Fort di New Delhi, saat memperingati 71 tahun kemerdekaan India dari Inggris. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (16/8/2018).

Modi mengatakan misi itu akan menjadikan India negara keempat yang mengirim astronotnya ke antariksa, menyusul Rusia, AS dan China.

Program antariksa India mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Negara itu berhasil menempatkan sebuah satelit di orbit sekitar Mars pada 2016.

Dalam peringatan itu, Modi juga mengumumkan program asuransi kesehatan yang akan memberi tunjangan sebesar 7.000 dolar per keluarga per tahun bagi sekitar 500 juta warga India yang miskin.

Sang perdana menteri mengatakan, ekonomi India telah berkembang dari sebuah raksasa tidur menjadi kekuatan besar karena sejumlah prakrasa yang diluncurkan sejak keterpilihannya pada 2014, termasuk program pajak nasional dan investasi infrastruktur.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

India Luncurkan Pesawat Ulang-Alik Mini ke Angkasa Luar pada 2016

India meluncurkan sebuah pesawat ulang-alik mini tak berawak, Reusable Launch Vehicle (RLV-TD) pada 2016. Hal itu menambah jumlah negara dan perusahaan yang mengembangkan pesawat antariksa yang dapat digunakan kembali.

Dilansir dari BBC, Selasa 24 Mei 2016, pesawat berukuran 7 meter itu lepas landas dari Andhra Pradesh, diperkirakan terbang ke atmosfer sejauh 70 km sebelum meluncur di laut.

Pesawat ulang-alik Reusable Launch Vehicle (RLV-TD) tersebut diluncurkan pada Senin 23 Mei di Sriharikota. Pesawat dengan bobot 1,75 ton itu tidak diarahkan untuk bertahan lama, namun dirancang agar badan antariksa India atau Indian Space Research Organisation (Isro) bisa mengumpulkan data penting dalam kecepatan hipersonik dan pendaratan secara mandiri.

Model pesawat ini dikembangkan selama lima tahun terakhir dengan biaya 1 miliar rupee atau sekitar Rp 190 miliar.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, memuji 'upaya-upaya tekun' yang melibatkan para ilmuwan negerinya itu.

Sejak NASA menghentikan program ulang-alik pada 2011, muncul kompetisi skala internasional untuk merancang pesawat ruang angkasa alternatif yang dapat digunakan kembali.

Berbagai perusahaan pribadi seperti SpaceX milik miliarder Elon Musk dan Blue Origin yang didirikan oleh Jeff Bezo mencoba untuk mengisi kekosongan tersebut.

Pesawat-pesawat seperti itu akan memotong biaya eksplorasi misi angkasa luar besar-besaran.

India mengerahkan penelitian dan sumber daya yang besar untuk program ruang angkasa. Sebuah wahana yang mengorbit planet Mars diluncurkan pada tahun 2013, merupakan wahana antariksa mereka paling canggih sampai saat ini.

Negeri Hindustan juga berharap akan meluncurkan pesawat ulang alik yang yang bisa digunakan kembali dalam tempo satu dekade.

Menyusul India, sejumlah negara seperti Jepang, Eropa dan Rusia juga dalam tahap pengujian untuk teknologi serupa.