Liputan6.com, Vancouver - Ratusan kebakaran hutan yang menghanguskan sebagian wilayah barat Kanada, menyebabkan kota Vancouver di Provinsi British Columbia, terselimuti oleh asap tebal yang disebut membahayakan visibilitas dan kesehatan warga.
Asap tebal itu disebut menyebabkan kualitas udara setempat dinilai sama buruknya dengan polusi yang terjadi di kota-kota di India dan China, dan bahkan lebih parah dari Beijing yang dikenal sulit mendapat sinar matahari langsung jika sedang diselubungi asap.
"Kondisi saat ini sangat, sangat kabur di luar," kata Francis Ries, pejabat kualitas udara Vancouver kepada AFP, sebagaimana dikutip dari Time.com pada Rabu (22/8/2018).
Advertisement
"Kami biasa melihat gunung (di pantai utara kota), tetapi sekarang kami tidak dapat melihatnya sama sekali," lanjutnya.
Baca Juga
Menurut para pejabat setempat, asap tebal itu melayang lebih dari seminggu lalu, di mana diketahui merupakan dampak 563 titik kebakaran yang terjadi di pesisir barat provinsi British Columbia.
Diperkirakan asap tebal tersebut akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan, memicu peringatan kualitas udara terpanjang dalam sejarah kota pelabuhan terbesar di Kanada itu.
Asap telah membawa tingkat partikel halus yang berbahaya, lebih tinggi daripada di Beijing dan lebih dari dua kali lipat dari batas aman untuk kesehatan, lapor AFP.
Laporan tersebut juga menyebut bahwa kualitas udara yang buruk dapat sangat berbahaya bagi bayi, orang tua, dan penderita diabetes, dan paru-paru atau penyakit jantung.
Sepanjang musim panas ini, Amerika Serikat dan Kanada berjuang mengatasi kebakaran hutan skala besar, yang kian diperparah oleh cuaca kering ekstrem.
Bulan ini saja, dua kebakaran hutan di California Utara meluas menjadi bencana api terbesar dalam sejarah negara bagian itu.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Diprediksi Berlangsung Hingga Akhir Agustus
Sementara itu, kebakaran lahan di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), belum juga usai. Musibah itu tercatat sebagai yang terbesar dan diperkirakan api akan terus berkobar selama bulan Agustus. Demikian kata para pejabat setempat.
Kebakaran Kompleks Mendocino disebut telah meluas hingga lebih dari 117 ribu hektar, atau hampir sekitar luas kota Los Angeles. Menurut Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, sepertiga wilayah kobaran api telah berhasil dikendalikan, namun tetap masih ada risiko penyebaran.
Kebakaran, yang terdiri dari dua titik api utama di wilayah utara, dinyatakan sebagai yang terbesar dalam sejarah California, sekaligus sebagai siaga nasional.
Para pejabat telah menetapkan target untuk memadamkan api pada pertengahan Agustus, tetapi mereka sekarang mengatakan akan membutuhkan waktu lebih lama hingga perkiraan awal September.
Api mengamuk di sebagian besar wilayah pedesaan, dan telah membumihanguskan 75 bangunan, serta memaksa evakuasi ribuan orang.
Kebakaran di sisi lebih utara, atau dijuluki Kebakaran Carr, dilaporkan telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan menghancurkan lebih dari 1.500 struktur. Hingga Senin 6 Agustus. kebakaran tersebut telah melahap hampir 160.000 hektar lahan, dan baru bisa dikuasai oleh petugas pemadam sekitar 47 persen.
Advertisement