Sukses

Ini 5 Selebritas Dunia yang Berjuang Atasi Gangguan Kejiwaan

Masalah semacam ini tentunya bukan dihadapi oleh masyarakat biasa saja. Bahkan, selebritas dunia yang sudah punya harta melimpah pun pernah alami gangguan kejiwaan.

Liputan6.com, New York - Masalah kejiwaan mungkin menjadi satu hal yang paling ditakuti oleh sebagian orang. Sebab, masalah ini selalu menjadi ancaman dan gangguan dalam beraktivitas.

Gangguan itu berdampak pada orang dalam cara-cara yang berbeda dan terkadang sukar diatasi.

Masalah semacam ini tentunya bukan dihadapi oleh masyarakat biasa saja. Bahkan, selebritas dunia yang sudah punya harta melimpah pun punya masalah ini.

Beberapa di antara selebritas ini bahkan ada yang nyaris merasa gila lantaran tak bisa hidup dalam belenggu gangguan kejiwaan ini.

Seperti dikutip dari laman Thisisinsider.com, Sabtu (25/8/2018), berikut 5 selebritas yang mengaku hampir gila karena mengalami gangguan kejiwaan:

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 6 halaman

1. Pangeran Harry

Siapa yang tidak kenal dengan Pangeran Harry? Putra Pangeran Charles dan Putri Diana itu adalah anggota keluarga Kerajaan Inggris yang beberapa bulan lalu telah melangsungkan pernikahannya dengan seorang aktris, Meghan Markle.

Pangeran Harry pernah membuka diri tentang perjuangannya menghadapi masalah kesehatan mental. Ia menderita gangguan itu selama 17 tahun sebelum akhirnya meminta pertolongan.

Ketika masih anak-anak, ibunya meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan mobil di Paris. Hal ini lantas membuatnya tak bisa menahan semua emosi sehingga berdampak serius bagi jiwa.

Baru pada usia akhir 20-an dan awal 30-an ia mulai konseling untuk mengatasi kepedihan hati dan masalah-masalah lainnya.

 

3 dari 6 halaman

2. Demi Lovato

Demi Lovato secara terbuka menyebut bahwa dirinya mengalami gangguan bipolar. Tak hanya itu, ia juga kerap melawan depresi dan buimia dalam dirinya.

Ia mengaku mencoba mengobati diri dengan narkoba dan alkohol, tapi malah mengalami kecanduan serius pada dua hal itu.

Pada 2010, ia membawa dirinya ikut rehab setelah menonjok seorang penari. Ia mempertanggungjawabkan perbuatannya, lalu keluarga memintanya mencari pertolongan.

Belum lama ini, wanita itupun sempat ditemukan dalam kondisi overdosis, meski nyawanya bisa diselamatkan.

 

4 dari 6 halaman

3. Emma Stone

Aktris Emma Stone bergumul dengan masalah kesehatan mental sejak masih anak-anak. Ia mulai mengalami serangan panik (panick attack) pada usia kira-kira 7 tahun.

Serangan panik itu sangat parah sehingga, menurutnya, ia merasa "keseluruhan rumah terbakar habis."

"Bukan seperti halusinasi, hanya saja terasa sesak di dada sehingga saya tidak bisa bernafas, seakan dunia saya akan berakhir," ujar Emma.

Stone kemudian mengatasinya dengan kombinasi terapi dan akting. Ia mulai ikut teater remaja dan komedi pendek. Ia awalnya berpikir untuk menjadi pelakon komedi pendek, tapi kemudian fokus pada teater musikal. Akting membantunya mengatasi masalah kesehatan.

 

5 dari 6 halaman

4. Lady Gaga

Lady Gaga termasuk selebritas yang mengaku mengalami gangguan kejiwaan. Melalui wawancara dengan Today setelah mengunjungi panti asuhan.

Ia mengatakan kepada anak-anak di panti asuhan itu bahwa dirinya menderita PTSD. Hal ini baru ia ungkapkan kali pertama di hadapan publik.

PTSD adalah singkatan dari post-traumatic stress disorder. PTSD juga merupakan kondisi mental di mana Anda mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu.

 

6 dari 6 halaman

5. Chrissy Teigen

Chrissy Teigen berjuang mengatasi depresi dan kecemasan sesudah persalinan. Chrissy menikah dengan penyanyi John Legend, lalu melahirkan putri pertama mereka yang bernama Luna pada 2016.

Pada 2017, ia menulis ulasan pribadi dalam Glamour yang isinya membahas pertempurannya melawan gangguan kesehatan jiwa.

"Saya kehilangan nafsu makan. Saya bisa tidak makan selama 2 hari, padahal kamu tahu betapa pentingnya makanan bagi saya."

Ia menulis ulasan itu untuk membantu ibu-ibu lain. Katanya, "Postpartum tidak pandang bulu. Saya tidak bisa mengendalikannya. Dan itulah salah satu alasan mengapa saya lama tidak buka mulut."