Liputan6.com, Jakarta Sudah 20 tahun berselang sejak kematiannya yang tragis, Putri Diana masih terus menjadi subyek pemberitaan yang menguntungkan media.
Kabar terbaru bahkan menyebut mantan penyandang gelar Princess of Wales itu "berkata dari balik makam" ia setuju, sekaligus sangat meyakini bahwa Kerajaan Inggris menyetujui keputusan keluar dari Uni Eropa, atau Brexit.
Namun bukan soal keterkaitan Lady Di dengan isu Brexit yang dibahas di artikel ini, melainkan bagaimana sosoknya mampu menarik perhatian media dari tahun ke tahun, tanpa pernah membuat publik bosan, demikian sebagaimana dikutip dari Ineews.co.uk pada Minggu (26/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Putri Rakyat" adalah julukan yang umum dibuat oleh media kepada Putri Diana, di mana mampu membuatnya sesekali tetap berada di halaman terdapat berbagai publikasi media, khususnya di Inggris.
Dengan sosok yang tidak lagi hidup di dunia, apa sebenarnya yang membuat Putri Diana terus-menerus perhatian banyak orang, sehingga berbagai media rela mengulik banyak hal tentangnya?
Berikut adalah empat alasan utama yang kemungkinan bisa menjelaskan dengan singkat dan padat hal tersebut.
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Â
Simak video pilihan berikut:Â
1. Tidak Lagi Berpengaruh, Tapi Selalu Diingat dengan Baik
"Dia tidak lagi memiliki pengaruh tetapi akan selalu diingat dengan baik," kata Dickie Arbiter, mantan juru bicara kerajaan.
Dijelaskan oleh Arbitrer bahwa sosok Putri Diana kini banyak dianggap berperan sebagai "sosok penetral" di kala masyarakat Inggris --dan tidak sedikit di dunia-- merasa jenuh dan muak dengan konflik yang terjadi di pemerintahan, atau di internal kerajaan.
"Diana seakan menjadi pengingat bahwa ketulusan dan percaya diri, apa adanya, adalah kekuatan yang menginspirasi banyak orang, semacam 'medium' untuk merefleksi diri," lanjut Arbiter menjelaskan.
Advertisement
2. Obsesi Masyarakat
Pendapat hampir serupa seperti di atas turut disampaikan oleh pengamat kerajaan, Richard FitzWilliam, yang berpikir bahwa media akan terus menerbitkan cerita tentang Putri Diana selama "pencarian kata kunci" tentang sosoknya menunjukkan angka yang tinggi.
"Publik memiliki keinginan untuknya, dan seperti keinginan, itu tidak akan pernah puas," katanya menambahkan bahwa Putri Diana memainkan peran kunci dalam "drama" keluarga kerajaan.
"Dia adalah ikon nasional ... dia menyentuh semua orang ... sebagian karena dia asing dengan karakter Inggris," pungkas FitzWilliam.
3. Panutan dalam Kegiatan Amal
Semasa hidupnya, Putri Diana tidak pernah ragu untuk membantu sesama, bahkan kepada mereka-mereka yang dianggap "menjijikkan" oleh kalangan istana. Selain itu, Lady Di juga dikenal piawai mengadkaan inisiatif amal yang mampu menyita perhatian luas publik, dan sekaligus menggerakannya ke tingkat penanganan yang lebih serius.
"Hampir semua kegiatan amal yang turut menyertakan dirinya, selalu berhasil mengumpulkan donasi bernilai sangat besar, yang digunakan untuk membantu berbagai penangangan isu sosial, kesehatan, serta ibu dan anak," jelas FitzWilliam.
Â
Advertisement
4. Tidak Takut Menangani Hal Tabu
Salah satu momen yang paling diingat publik adalah ketika Putri Diana tidak ragu --apalagi jijik-- menggendong seorang anak dengan HIV pada awal dekade 1980-an. Padahal di kala itu, masih belum terverifikasi dengan baik apakah penderita HIV mampu menularkan virus mematikan itu via kontak sentuhan atau tidak.
Di saat dunia kodekteran memastikan hal itu aman, tidak hanya Putri Diana yang semakin giat mengkampanyekan langsung penanggulangan HIV/AIDS, terutama di Afrika. Inisiatif tersebut kini dilanjutkan oleh kedua putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry, bersama masing-masing istrinya.