Liputan6.com, New York - Menurut laporan terbaru WHO, hampir setengah dari total jumlah sekolah di seluruh dunia kekurangan air bersih, toilet dan fasilitas cuci tangan, di mana isu tersebut menempatkan jutaan anak-anak pada risiko penyakit.
Sedikitnya 900 juta anak-anak harus menghadapi kekurangan fasilitas kebersihan dasar selama masa pendidikan, membahayakan kesehatan dan mengakibatkan mereka berisiko kehilangan kesempatan menempuh pendidikan.
"Anda tidak dapat memiliki lingkungan belajar yang berkualitas tanpa dasar-dasar ini," kata Dr Rick Johnston dari Organisasi Kesehatan Dunia, sebagaimana dikutip dari Straits Times pada Senin (27/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
Laporan tersebut melarang anak-anak datang ke sekolah jika tidak ada toilet yang memadai. Hal itu dikarenakan memicu risiko dehidrasi, yang bisa mengganggu proses belajar di ruangan kelas.
"Kurangnya air bersih dan fasilitas sanitasi dapat menyebabkan dehidrasi, penyakit dan bahkan kematian," jelas Dr Rick.
Tetapi banyak anak-anak dipaksa mengambil risiko kesehatan tersebut agar bisa tetap belajar di kelas, demikian laporan yang dihasilkan atas kerja sama WHO dan Unicef, di lebih dari 80 negara di dunia.
Afrika Sub-Sahara, Asia Timur dan Tenggara menghadapi masalah buruknya fasilitas kebersihan di banyak sekolah yang dimilikinya.
"Ini sangat mengejutkan," kata Tim Wainwright, kepala eksekutif amal WaterAid, kepada Thomson Reuters Foundation.
"Konsekuensinya sangat luas dalam hal akses anak-anak ke pendidikan, kesehatan umum dan keadaan gizi."
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Upaya Global Dikerahkan
Sementara itu, ditemukan fakta bahwa hampir sepertiga sekolah dasar dan sekolah menengah kekurangan pasokan air bersih, yang mempengaruhi hampir 570 juta anak-anak. Bahkan, hampir 20 persen sekolah tidak memiliki air minum yang aman sama sekali.
Lebih dari sepertiga sekolah tidak memiliki fasilitas toilet yang memadai, mempengaruhi lebih dari 620 juta anak-anak. Hampir satu dari lima sekolah dasar dan satu dari delapan sekolah menengah dianggap tidak memiliki sanitasi.
Di lain pihak. para pemimpin dunia telah menandatangani janji global untuk menyediakan air dan fasilitas kebersihan untuk semua sekolah, serta memastikan setiap anak mendapat pendidikan yang komprehensif pada 2030 di bawah tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.
Sejalan dengan hal tersebut, Bank Dunia tahun lalu memperingatkan negara-negara yang diperlukan untuk melipat-gandakan anggaran hingga US$ 150 miliar setahun untuk memberikan air dan sanitasi universal yang aman.
Namun, para ahli mengatakan mereka optimis situasinya dapat dengan cepat ditingkatkan jika para pemimpin memperlakukan air, sanitasi dan kebersihan sebagai prioritas.
Advertisement