Sukses

Tidak Perlu Isi Bahan Bakar, Kapal Selam Bertenaga Nuklir Abadi Dibuat Rusia

Rusia meluncurkan dua kapal selam nuklir baru generasi keempat, Yasen dan Borey yang dapat mengarungi lautan dunia tanpa perlu mengisi bahan bakar.

Liputan6.com, Moskow - Rusia kini memiliki kapal selam yang dapat melakukan perjalanan ke seluruh dunia tanpa perlu diisi bahan bakar ulang, menurut laporan salah satu media negara itu.

Moskow meluncurkan dua kapal selam nuklir baru generasi keempat, Yasen dan Borey yang dapat mengarungi lautan dunia tanpa perlu mengisi bahan bakar, demikian seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Selasa (3/8/2018).

Pengembang dan perancang kapal selam itu adalah Rosatom, perusahaan negara Rusia yang memproduksi mesin nuklir dan instalasi operasi militer dan nonmiliter dalam negeri. Pada awal 2017, mereka menyelesaikan tes inti reaktor nuklir dan pada 7 Agustus 2018, informasi tentang tes ini dipublikasikan dalam laporan tahunan perusahaan.

Teknologi reaktor teranyar dari Rosatom yang akan dipasang pada kapal selam tersebut diklaim memiliki manfaat ekonomi yang signifikan, seakan "memiliki mobil yang bisa melakukan perjalanan di seluruh dunia tanpa perlu membuat satu pemberhentian pun di pom bensin."

Sebelum adanya teknologi semacam itu, Ruia harus "mengecas" semua kapal selam nuklir setiap 5 hingga 10 tahun sekali dengan membongkar kapal selam, mencopot mesin nuklir, menempatkan mesin dalam wadah timah tertutup, membuang bahan bakar nuklir bekas, dan memasukkan reaktor nuklir baru.

Proses rumit ini dilakukan oleh salah satu unit tempur utama Rusia dan membutuhkan biaya jutaan rubel.

Oleh karena itu, desain baru ini akan memungkinkan Rusia untuk mempertahankan senjata yang paling canggih dengan biaya rendah.

 

Simak video pilihan berikut:

 

2 dari 2 halaman

Reaktor Nuklir Abadi Akan Digunakan pada Rudal Jelajah Rusia

Pada awal Maret 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan senjata baru negara ke dunia: sebuah misil yang menggunakan mesin nuklir "abadi".

Ini adalah misil jelajah yang dapat mengelilingi dunia berkali-kali dan menyerang setiap kelompok musuh atau teroris, bahkan jika mereka mencoba bersembunyi di Antartika.

"Kami telah mulai mengembangkan jenis senjata strategis baru yang tidak menggunakan lintasan penerbangan balistik sama sekali, yang artinya tidak ada sistem pertahanan misil di dunia yang mampu menahannya," kata Putin.

Dmitry Safonov, mantan koresponden militer di harian Izvestia, mengatakan kepada Russia Beyond bahwa misil baru ini menyerupai misil X-101 Rusia dan misil Tomahawk Amerika yang terkenal.

"Kenyataannya, misil baru ini telah dilengkapi sebuah perangkat kecil bertenaga nuklir, yang secara drastis dapat meningkatkan jangkauan terbangnya senjata baru ini," tambahnya.

Selain itu, misil ini dapat terbang rendah dan tenang. Dalam artian, sekalinya ditembakkan ke arah target, misil ini melaju dengan kecepatan supersonik yang tidak dapat dideteksi oleh sistem pertahanan misil modern, seperti ditekankan oleh Putin.

"Jangkauan terbangnya tidak pasti, sehingga ia dapat mengubah lintasan di tengah penerbangan. Seperti yang Anda pikirkan, ini memang yang pertama untuk jenisnya. Di masa depan ia bisa saja digunakan, tetapi sementara itu orang-orang kami masih akan membuat penemuan lain," jelas Putin.