Liputan6.com, Zamboanga: Sebanyak empat orang awak Kapal MT Sintel Marine 88 asal Indonesia diculik komplotan bajak laut di perairan Selatan Filipina, pertengahan Juni 2002. Saat ini, baru Mualim II Ferdinand Yoel yang berhasil kabur dan diselamatkan petugas setempat. Sementara, Kapten Muntu Jakobus Winowatan, Perwira Julkipli, dan juru mesin Pieter Lerrech masih ditawan para perompak.
Kepada pers di Zamboanga, Yoel mengatakan bahwa para penculik adalah anggota Kelompok Abu Sayaff--yang beberapa waktu silam dituding terlibat jaringan Kelompok Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Yoel juga mengaku mengenali Hamsiraji Sali, seorang di antara pimpinan Abu Sayaff yang berbasis di Pulau Basilan, Filipina. Menurut Yoel, ia dan kawan-kawannya diculik saat berlayar dari Indonesia ke Cebu dengan membawa kapal tongkang bermuatan batu bara. Ia berhasil kabur setelah berpura-pura hendak ke kamar mandi.
Tanpa ada yang mengetahui, Yoel akhirnya terjun ke laut sampai ditemukan oleh petugas laut Filipina. Namun, militer Filipina belum yakin para penculik adalah anggota gerakan separatis Abu Sayaff. Untuk itu, pemerintah Filipina masih mencari keterangan selengkapnya dari Yoel.(KEN/Pin)
Kepada pers di Zamboanga, Yoel mengatakan bahwa para penculik adalah anggota Kelompok Abu Sayaff--yang beberapa waktu silam dituding terlibat jaringan Kelompok Al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden. Yoel juga mengaku mengenali Hamsiraji Sali, seorang di antara pimpinan Abu Sayaff yang berbasis di Pulau Basilan, Filipina. Menurut Yoel, ia dan kawan-kawannya diculik saat berlayar dari Indonesia ke Cebu dengan membawa kapal tongkang bermuatan batu bara. Ia berhasil kabur setelah berpura-pura hendak ke kamar mandi.
Tanpa ada yang mengetahui, Yoel akhirnya terjun ke laut sampai ditemukan oleh petugas laut Filipina. Namun, militer Filipina belum yakin para penculik adalah anggota gerakan separatis Abu Sayaff. Untuk itu, pemerintah Filipina masih mencari keterangan selengkapnya dari Yoel.(KEN/Pin)