Liputan6.com, New York - Sebanyak 19 orang dilaporkan mengeluh sakit setelah sebuah pesawat maskapai penerbangan Emirates mendarat di New York, Rabu, 5 September 2018.
Pesawat itu kemudian dikarantina di Bandara Internasional John F. Kennedy, New York, setelah muncul kabar belasan orang tiba-tiba mengalami gangguan kesehatan di dalam kabin.
Setelah diperiksa oleh petugas medis, 11 orang dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan sisanya menolak pengobatan, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Kamis (6/9/2018).
Advertisement
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan bahwa awalnya sekitar 100 orang, termasuk beberapa awak kabin, mengeluh sakit. Penerbangan dengan nomor 203 dari Dubai itu, mendarat pukul 09.10 waktu setempat dengan mengangkut 521 orang penumpang.
Baca Juga
Ambulans dan beberapa kendaraan darurat lainnya terlihat bersiaga di landasan ketika pesawat mendarat.
Penyanyi Vanilla Ice, yang kebetulan berada di dalam penerbangan tersebut, mengunggah video ke Twitter tentang tanggapan layanan darurat di landasan.
So I just landed from Dubai and now there is like tons of ambulances and fire trucks and police all over the place pic.twitter.com/i9QLh6WyJW
— Vanilla Ice (@vanillaice) 5 September 2018
Segera setelah itu, maskapai penerbangan Emirates men-twit bahwa penumpang yang sakit sedang dirawat di rumah sakit terdekat, dan mereka yang tidak terpengaruh oleh "serangan misterius" itu diizinkan meninggalkan pesawat.
Begitupun menurut perwakilan maskapai terkait di Jakarta, yang mengonfirmasi bahwa seluruh penumpang telah turun dari penerbangan EK 203. Mereka juga telah melalui pemeriksaan oleh otoritas kesehatan setempat, sebelum kemudian disembarkasi.
Sembilan penumpang disebut mendapat pemeriksaan medis lanjutan di lokasi dekat pesawat, dan kini telah diizinkan pergi. Penumpang lainnya telah diperbolehkan meninggalkan bandara dan lolos pemeriksaan bea cukai.Â
Statement: Emirates can confirm that about 10 passengers on #EK203 from Dubai to New York were taken ill. On arrival, as a precaution, they were attended to by local health authorities. All others will disembark shortly. The safety & care of our customers is our first priority.
— Emirates Airline (@emirates) 5 September 2018
Dalam sebuah pernyataan, CDC mengatakan, "Sekitar 100 penumpang, termasuk beberapa awak di penerbangan, mengeluh sakit termasuk batuk, demam, dan gejala gangguan pencernaan".
Dikatakan bahwa setelah menyelesaikan evaluasi kesehatan pada semua orang di pesawat, 538 penumpang diperbolehkan pulang dan 11 orang lainnya dibawa ke rumah sakit setempat untuk dirawat.
"Penumpang yang telah dievaluasi dan dibebaskan (harus) menghubungi petugas kesehatan jika mereka mengalami gejala apa pun," saran badan kesehatan Negeri Paman Sam tersebut.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Belum Diketahui Penyebab Pasti
Seorang juru bicara Wali Kota New York, Bill de Blasio, mengatakan bahwa beberapa penumpang awalnya berasal dari Kota Makkah, Arab Saudi, yang saat ini mengalami wabah flu. Meski begitu, pihaknya mengaku belum bisa memastikan secara pasti penyebabnya.
Larry Coben, seorang penumpang di pesawat, mengunggah beberapa foto di Twitter, tentang penumpang yang tidak terpengaruh pemeriksaan ketat saat mereka turun.
Deplaning and having temperature taken pic.twitter.com/MVxWqJPLTe
— Larry Coben (@LarryCoben) 5 September 2018
Situs ABC News melaporkan bahwa pilot sempat khawatir sebelum mendarat karena beberapa penumpang batuk dan mengalami suhu tinggi.
Penumpang lain, Erin Sykes, mengunggah video sekelompok pejabat mengenakan pakaian pelindung, datang memeriksa penumpang dan seluruh isi kabin ketika mereka turun.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada stasiun televisi CBS News bahwa "tidak ada bukti adanya masalah keamanan atau teror".
Seorang penumpang kelas bisnis, Raghida Dergham, menambahkan kepada CBS News bahwa penumpang yang sakit, semuanya diketahui duduk di kelas ekonomi.
Akibat insiden ini, maka penerbangan pulang peswat tersebut dari Bandara Internasional John F Kennedy ke Dubai tertunda sekitar tiga jam.
Penumpang dengan penerbangan lanjutan di Dubai yang terkena dampak penundaan ini, telah dibantu melakukan pemesanan ulang (rebooking) oleh staf darat Emirates.Â
Advertisement