Liputan6.com, Florida - Satu anak dilaporkan tewas dan puluhan ribu orang hidup tanpa listrik ketika Badai Tropis Gordon menerjang daratan di Gulf Coast atau Pantai Teluk, Amerika Serikat.
Bocah malang tersebut dikonfirmasi meninggal di Pensacola, Florida, di mana angin kencang menebas sebatang pohon besar dan menumbangkannya ke sebuah rumah mobil (mobile home). Demikian seperti dikutip dari The Independent, Jumat (7/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Kematian anak itu dikonfirmasi oleh Kantor Kepolisian Daerah Escambia melalui postingan di Facebook. Polisi mengatakan bahwa pihak berwenang telah menanggapi panggilan 911 sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Akan tetapi, nama dan usia anak belum dirilis.
Badai menghantam daerah yang berada di antara Alabama dan Florida dengan kecepatan angin 70 mph (meter per jam) dan intensitas curah hujan yang tinggi, menurut National Hurricane Centre pada Selasa 4 September 2018.
Meski badai tropis Gordon tidak diklasifikasikan sebagai angin topan, namun kekuatan embusan badai dianggap bisa "mengancam jiwa" masyarakat setempat, khususnya yang berada di wilayah antara Mississippi dan Alabama.
Untuk mengantisipasi dampak badai, sekolah-sekolah di Amerika Serikat ditutup, karena keadaan darurat diumumkan di seluruh Pantai Teluk bagian tengah.
Sedangkan ancaman terbesar bagi wilayah tersebut adalah hujan lebat dan banjir. National Weather Service telah memperingatkan bahwa akan muncul tornado di beberapa wilayah, namun kemungkinan itu hanya sebagian kecil.
Meski demikian, belum dijelaskan apakah ada korban terluka atau orang lain yang terbunuh karena badai ini.
Sementara itu, sekitar 27.000 orang hidup tanpa aliran listrik ketika badai tropis Gordon mendekati daratan Negeri Paman Sam. Pemadaman itu berdampak di daerah Alabama, tetapi wilayah di ujung barat Florida dan Mississippi juga terkena imbasnya.
Amerika Serikat sebelumnya telah diterjang angin topan Florence, bencana besar pertama pada tahun 2018.
The National Hurricane Centre mengatakan, angin berkecepatan maksimum 125 mph pada Rabu pagi dan bergerak sekitar 2.000 mil dari garis pantai Amerika.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jepang Dilanda Topan Terburuk dalam 25 Tahun Terakhir
Sementara itu, Topan Jebi di Jepang dilaporkan menewaskan tujuh orang dan menyebabkan 200 orang lainnya luka-luka.
Topan yang disebut terburuk dalam 25 tahun terakhir di Negeri Matahari Terbit itu, membawa hujan lebat yang disertai angin dengan kecepatan hingga 172 kilometer per jam.
Di Teluk Osaka, sebagaimana dikutip dari BBC, Topan Jebi dilaporkan menyapu sebuah kapal tanker ke arah jembatan di pinggiran pelabuhan, dan di Kyoti dikabarkan atap stasiun kereta ambruk.
Otoritas setempat memerintahkan lebih dari 1 juta orang di daerah-daerah yang terkena bencana untuk mengevakuasi diri, di tengah peringatan gelombang tinggi, banjir dan tanah longsor. Selain itu, topan Jebi juga disebut memutus aliran listrik pada puluhan ribu rumah.
Jebi adalah topan pertama yang digolongkan sebagai "sangat kuat" oleh badan pemerhati cuaca Jepang, di mana melakukan pendaratan di pulau-pulau utama Jepang sejak badai berkekuatan hampir serupa pada 1983 silam, yang membuat puluhan orang tewas atau hilang, laporan kantor berita Kyodo.
Advertisement