Liputan6.com, Tripoli - Sebuah kelompok bersenjata dilaporkan telah menyerbu markas besar National Oil Corporation (NOC) di Tripoli, Libya.
"Pasukan keamanan bentrok dengan orang-orang bersenjata di gedung landmark di pusat kota, dan beberapa ledakan serta suara tembakan terdengar," kata saksi mata seperti dikutip dari BBC, Senin (10/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Pekan lalu, PBB mengumumkan gencatan senjata antara milisi yang berseteru di Libya dan telah disepakati di ibu kota.
Saat ini sejatinya pemerintah yang didukung PBB berkuasa di Tripoli. Namun, milisi menduduki sebagian besar sisa bagian negara itu.
Seorang anggota staf NOC mengatakan dia telah melompat keluar dari jendela untuk melarikan diri, saat sekitar tiga atau lima orang bersenjata menembaki bagian dalam gedung dan beberapa orang.
Ketua NOC, Mustafa Sanallah, kabarnya telah dievakuasi dengan aman.
Unit penyelamat sudah berada di tempat kejadian untuk mengobati orang-orang yang terluka keluar dari gedung.
Sejauh ini belum diketahui pasti siapa yang melakukan serangan di ibu kota Libya itu.
Saksikan juga video berikut ini:
Bukan Serangan Pertama
Sektor minyak Libya, yang merupakan pusat ekonomi, telah berulang kali dilanda kekerasan sejak lama. Mulai dari era Moamar Khadafi digulingkan pada tahun 2011.
Awal bulan ini juga terjadi bentrokan antara kelompok bersenjata yang saling bersaing. Selain itu, Tripoli juga kadang-kadang dilanda serangan kelompok militan.
Kekerasan baru-baru ini telah memaksa ribuan orang untuk melarikan diri ke kota-kota terdekat atau mencari perlindungan di bagian lain ibu kota, sementara masih banyak lagi yang masih terperangkap di dalam rumah mereka.
Pada bulan Mei, kelompok ISIS mengklaim serangan mematikan terhadap kantor komisi pemilu nasional di Tripoli.
Advertisement