Sukses

Kepal Tinju Donald Trump Saat Peringati Serangan 9/11 Picu Kontroversi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengepalkan kedua tangannya saat tiba di Pennsylvania untuk menghadiri upacara peringatan serangan 9/11. Pertanda apa?

Liputan6.com, Pennsylvania - Donal Trump memicu kontroversi baru ketika menyapa para pendukungnya saat tiba di Pennsylvania untuk menghadiri upacara peringatan serangan 11 September 2001 atau yang lebih dikenal dengan tragedi 9/11.

Dalam sebuah foto yang beredar di media massa internasional, Presiden ke-45 Amerika Serikat itu terlihat mengepalkan kedua tangannya sembari berjalan menuju lokasi di mana ia hendak memberikan penghormatan untuk korban meninggal dari serangan teror paling mengerikan tersebut --termasuk para penumpang pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93 yang dibajak Al Qaeda.

Donald Trump datang dengan didampingi Ibu Negara Melania Trump. Gambar itu dibagikan oleh para wartawan yang meliput di sana dan seketika mendadak viral di media sosial karena para kritikus mengomentari tingkah laku sang presiden. Demikian seperti dikutip dari The Independent, Selasa 11 September 2018.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan, "Fokus presiden pada hari itu adalah untuk mengenang orang-orang yang gugur dan tentu saja menghormati individu-individu yang juga membantu proses evakuasi."

Sementara itu, cuitan Donald Trump di akun Twitter pribadinya semakin membuat 'panas' warganet karena menuliskan, "sudah 17 tahun tragedi 11 September!"

Trump memperingati tragedi 9/11 untuk pertama kalinya sejak ia menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Sebelumnya, ia dan Melania memimpin hening cipta di Gedung Putih, bersama para staf dan pejabat pemerintah.

Sebanyak 2.997 orang tewas ketika ketika pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93 dibajak oleh Al-Qaeda yang didalangi oleh Osama bin Laden. Burung besi nahas itu ditabrakkan oleh para teroris ke bagunan ikonik Negeri Paman Sam, World Trade Center, dan Pentagon yang berada di New York.

"Medan ini sekarang menjadi monumen tantangan Amerika. Peringatan ini (Patriot Day 2018) menjadi pesan bagi dunia: Amerika tidak akan pernah tunduk pada tirani," tegas Donald Trump dalam pidatonya pada hari Selasa. "Kami menghormati pengorbanan mereka dengan berjanji untuk tidak pernah bergeming menghadapi kejahatan dan kami akan melakukan apa pun untuk menjaga keamanan Amerika."

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Hadiri Peringatan 9/11 Dekat Lokasi Pesawat Jatuh

Presiden Donald Trump dan Ibu Negara Melania sebelumnya dijadwalkan menghadiri upacara peringatan 9/11 di Shanksville, Pennsylvania, dekat tempat United Airlines Penerbangan 93 jatuh, setelah penumpang mengambil alih kendali dari teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda yang telah membajak pesawat untuk mengarahkannya ke Washington DC, demikian seperti dikutip dari Voice of America, Selasa 11 September.

Wakil Presiden Mike Pence menghadiri upacara di Pentagon Kementerian Pertahanan AS.

Sedangkan ribuan kerabat korban, korban selamat, penyelamat dan warga lainnya diperkirakan akan menghadiri upacara hari Selasa di situs memorial The World Trade Center Site, Manhattan.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih menetapkan 7 - 9 September sebagai Hari Doa dan Peringatan Nasional untuk korban serangan.

"Iman Bangsa kita mungkin telah diuji di jalan-jalan Kota New York, di tepi Potomac, dan di sebuah ladang dekat Shanksville, Pennsylvania, tetapi kekuatan kami tidak pernah tersendat dan ketahanan kami tidak pernah goyah," kata pernyataan itu.

Di ibu kota, Kementerian Pertahanan AS akan mengadakan seremoni khusus bagi keluarga korban yang tewas ketika sebuah pesawat menabrak gedung Pentagon itu.

Dan di New York, ratusan orang yang selamat dan anggota keluarga dari mereka yang tewas akan berkumpul di Ground Zero, tempat Menara Kembar World Trade Center berdiri sebelum dua penerbangan komersial yang dibajak meruntuhkan pencakar langit itu. Sorotan lampu kembar akan diproyeksikan ke langit Big Apple untuk mengenang mereka yang tewas dalam serangan.

Teror 9/11 dilakukan dilakukan oleh 19 teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda dengan membajak empat pesawat. Dua pesawat menabrak menara kembar World Trade Center, satu menghantam Pentagon Kementerian Pertahanan AS, sementara sisanya adalah yang jatuh di Shanksville --yang semula akan diarahkan ke Washington DC, ibu kota AS.

Disebut sebagai serangan paling mematikan di tanah Amerika sejak serangan Jepang ke Pangkalan AL AS di Pearl Harbor, Hawaii pada Perang Dunia II tahun 1944, peristiwa 11 September secara permanen mengubah persepsi keamanan Amerika.

Tragedi itu mendorong Presiden George W. Bush untuk mengumumkan perang melawan terorisme dan menyerang Afghanistan --yang dipercaya sebagai sarang bagi al-Qaeda dan pemimpin serta otak 9/11, Osama bin Laden.

Bin Laden sendiri akhirnya berhasil diburu dan dibunuh di rumah persembunyiannya di Abbotabad, Pakistan oleh pasukan khusus AS Naval Special Warfare Development Group (DEVGRU) bekerjasama dengan Badan Intelijen AS (CIA), dalam sebuah operasi rahasia --yang kemudian diungkap ke publik-- pada 2 Mei 2011.