Liputan6.com, Sisilia - Paus Fransiskus mengunjungi Pulau Sisilia, Italia. Pemimpin Takhta Suci Vatikan itu memberi penghormatan untuk seorang pemuka agama yang tewas dibunuh mafia 25 tahun lalu.
Giuseppe Puglisi, nama sang pemuka agama, tewas ditembak saat bekerja sebagai pastor paroki di Kota Palermo. Ia dikenal dekat dengan kaum muda di sana, berupaya menjauhkan mereka dari narkoba juga mafia.
Advertisement
Baca Juga
Pada Sabtu pagi, di depan para jemaat di Piazza Europa, Palermo, Paus Fransiskus mengenang kembali apa yang dilakukan Pastor Giuseppe Puglisi atau yang akrab dikenal sebagai 'Romo Pino'.
"Takutlah pada tuli atau ketidakmampuan untuk mendengarkan orang lain. Mendengar apa yang dikatakan sesama adalah yang dilakukan Romo Pino, miskin di antara orang-orang miskin di negerinya," kata Paus Fransiskus, seperti dikutip dari BBC News, Sabtu (15/9/2018).
Paus asal Argentina itu juga mengunjungi paroki Puglisi di permukiman kelas pekerja di Brancaccio.
Pastor Giuseppe Puglisi tewas ditembak di pintu rumahnya pada 15 September 1993, tepat pada hari ulang tahunnya.
Pembunuhan tersebut terjadi ketika perilaku kekerasan mafia, terhadap mereka yang dianggap sebagai penentang, mencapai puncaknya.
Giuseppe Puglisi dinyatakan sebagai seorang 'martir', yang menjadi korban kebencian terhadap iman oleh Paus Benediktus XVI pada 2012. Ia dibeatifikasi lima tahun lalu.
Beatifikasi adalah langkah kedua sebelum seorang pemuka agama diangkat menjadi orang kudus di Gereja Katolik Roma.
Bulan sebelumnya, Paus Fransiskus juga mengunjungi Irlandia, di mana ia memohon maaf atas perbuatan sejumlah anggota gereja Katolik yang memilih diam terkait kasus kejahatan seksual yang menargetkan anak-anak.
Â
Saksikan video terkait Paus Fransiskus berikut ini:Â
'Neraka untuk Mafia'
Paus Fransiskus dikenal keras terhadap mafia. Pada 2014 lalu, ia memperingatkan para gangster bahwa mereka bakal masuk neraka jika tak bertobat dan berhenti berbuat jahat.
"Uang haram, kekuasaan berdarah, kalian tak akan bisa membawanya ke kehidupan mendatang (setelah mati). Maka bertobatlah," kata Paus seperti Liputan6.com kutip dari BBC.
Pernyataan tegas Paus dilontarkan dalam sebuah peribadatan yang dihadiri keluarga dan kerabat para korban yang tewas oleh ulah mafia.
"Hidup ini yang Anda jalani sekarang tidak akan memberikan kesenangan. Tak akan ada sukacita atau kebahagiaan," kata Paus pada para mafia.
"Masih ada waktu, sebelum kalian berakhir di neraka -- sebuah keniscayaan jika Anda terus berada di jalan itu."
Perang yang dikobarkan Paus Fransiskus melawan korupsi di gereja Katolik, termasuk perombakan besar-besaran Bank Vatikan --yang penuh skandal, telah membuatnya jadi target mafia Italia.
"Keinginan kuat Paus Fransiskus melawan korupsi menempatkannya dalam risiko. Ia telah mengganggu banyak sekali kerja mafia," kata jaksa antimafia terkemuka Italia, Nicola Gratteri, seperti dikutip dari CNN, 14 November 2013.
"Saya tak mendapatkan informasi persis apa yang akan dilakukan mafia terhadap Paus Fransiskus," kata Gratteri. "Kalaupun iya, saya tak akan mengungkapkannya."
Gratteri, wakil kepala jaksa di Reggio Calabria, sebuah kota di Italia selatan adalah musuh bebuyutan kelompok mafia terkenal Calabria -- yang dikenal sebagai 'Ndrangheta'.
Terkait ancaman terhadap Paus, juru bicara Vatikan mengaku pihaknya tak terlalu khawatir. "Takhta Suci sama sekali tidak khawatir, " kata Federico Lombardi. "Itu temuan biasa."
Advertisement