Liputan6.com, Jakarta Sebuah kontainer berpendingin yang berisi setidaknya 100 jenazah, di negara bagian Jalisco di Meksiko barat, membuat marah warga yang mengeluh tentang baunya.
Pihak berwenang mengatakan pada Senin 17 September, warga mencoba untuk merelokasi kontainer, yang disewa setelah berbagai duka di Kota Guadalajara --kota terbesar di Jalisco-- dikabarkan penuh.
"Kami memiliki banyak anak di lingkungan ini ... dan itu (bau busuk dari jenazah) bisa membuat kami semua sakit," kata José Luis Tovar, salah seorang penduduk setempat, sebagaimana dikutip dari BBC pada Selasa (18/9/2018).
Advertisement
"Kami tidak menginginkannya di sini. Mereka harus meletakkannya di tempat lain, (karena menimbulkan) bau busuk," kata Tovar.
Baca Juga
Sebagai informasi, hukum yang berlaku di Meksiko melarang kreamsi jenazah karena dianggap sebagai bentuk kejahatan kekerasan.
"Kami sedang mencari solusi jangka panjang untuk menyimpan jenazah-jenazah, dan tetap mengupayakan ketersediaan lahan tambahan untuk pemakaman. Kami kehabisan lahan makam saat ini," kata kepala unit penyelidik forensik Jalisco, Luis Octavio Cotero.
Dia menambahkan bahwa sebuah bangunan didirikan di pinggiran Kota Guadalajara, di mana diharapkan dapat memfasilitasi sekitar penyimpanan sementara 800 jenazah, lapor kantor berita AFP.
Sebelumnya, kontainer berpendingin itu sempat diparkir di sebuah gudang di sekitar Duraznera, di pinggiran Guadalajara. Tetapi setelah dua minggu, para penduduk mulai mengeluh tentang bau busuk yang menarik kedatangan banyak lalat.
Kontainer itu kemudian dipindahkan ke sebuah lahan kosong di pinggiran Distrik Tlajomulco de Zúñiga, tetapi penduduk di sana mulai mengajiukan protes pada akhir pekan lalu.
Pemerintah Meksiko, ataupun perwakilannya di negara bagian Jalisco, belum memberikan komentar apapun terhadap hal ini.Â
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Pembunuhan Berlatar Kekerasan Meningkat di Meksiko
Meksiko telah mengalami kenaikan jumlah kasus pembunuhan berlatar kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Lebih dari 200.000 orang telah tewas atau hilang sejak Desember 2006, ketika pemerintah Meksiko menyatakan perang terhadap kejahatan terorganisasi.
Meksiko mengalami tahun paling kejam di tahun 2017 dengan lebih dari 25.000 pembunuhan, menurut angka resmi.
Data di atas merupakan penghitungan tahunan tertinggi sejak catatan modern dimulai. Kejahatan terorganisasi --biasanya diwakili kartel narkoba-- menyumbang hampir tiga perempat dari total pembunuhan terkait.
Advertisement