Sukses

Lebih dari 100 Orang Tewas Akibat Banjir di Nigeria

Lebih dari 100 orang tewas dalam banjir setelah dua sungai besar di Nigeria meluap akibat hujan deras, kata pihak berwenang.

Liputan6.com, Abuja - Lebih dari 100 orang tewas dalam banjir setelah dua sungai besar di Nigeria meluap akibat hujan deras, kata pihak berwenang.

Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria (NEMA) mengatakan, hujan deras menyebabkan Sungai Niger dan Sungai Benue meluap, demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa (18/9/2018).

Hujan deras telah mengakibatkan serangkaian banjir di seluruh negeri selama dua pekan, dengan daerah pedesaan menjadi wilayah yang paling rentan.

Pemerintah mendesak warga di sepanjang perairan untuk pindah ke tempat-tempat yang aman.

Ribuan orang telah telantar dan sejumlah besar lahan pertanian telah hancur oleh banjir di Nigeria tengah dan selatan, kata wartawan BBC di ibu kota Nigeria, Abuja.

Negara Bagian Niger (bukan negara berdaulat Niger yang bertetangga di selatan) menjadi kawasan yang terdampak paling parah, dengan lebih dari 40 orang tewas, kata Direktur NEMA Mustapha Yunusa Maihaja mengatakan kepada BBC.

Sebelas negara lain juga ikut terdampak, mereka adalah Kwara, Benue, Kogi, Adamawa, Taraba, Kebbi, Bayelsa, Edo, Anambra, Sungai dan Delta.

Otoritas Nigeria sedang mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat, mengatakan bahwa banjir mungkin bisa melanda dalam beberapa hari dan pekan mendatang karena hujan lebat terus berlanjut.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Banjir Tahunan

Nigeria menghadapi banjir hampir setiap tahun.

Analis menyalahkan bencana banjir berulang karena kurangnya perencanaan kota yang tepat, terblokirnya saluran air dan sistem drainase yang buruk. Kepadatan penduduk juga disebut sebagai salah satu sebab yang memicu ketiga faktor pemicu banjir itu.

Lagos, Nigeria misalnya, merupakan salah satu kota terpadat yang kerap terancam banjir menahun.

"Lagos adalah megacity yang dihuni 15 juta orang, setengahnya berada di ketinggian dua meter di atas permukaan laut, dan kondisi tersebut menempatkan mereka pada risiko," kata Stefan Cramer, direktur Nigeria Heinrich Boll Foundation.

Populasi Nigeria sebanyak 187 juta diperkirakan meningkat dua kali lipat pada 2050, menjadikannya negara terpadat keempat di dunia -- dengan populasi dunia diperkirakan mencapai angka 10 miliar pada 2053.