Liputan6.com, New Delhi - Foto seorang bocah yang menangis di samping jenazah ayahnya menarik perhatian luas pengguna media sosial di India dalam sebulan terakhir.
Bahkan sejak itu, visual pilu tersebut mampu mengumpulkan lebih dari 3 juta rupee (setara dengan Rp 614 juta, dengan kurs 1 rupee = Rp 204,67) untuk keluarganya dalam sehari.
Dikutip dari BBC, Rabu (19/9/2018), foto tersebut telah dibagikan di Twitter lebih dari 7.000 kali, dan menjadi salah satu dari lima topik teratas di India pada Senin 17 September.
Advertisement
Sosok jenazah dalam foto tersebut diketahui bernama Anil (37). Dia adalah seorang petugas saluran pembuangan di ibu kota Delhi, yang meninggal ketika tali pengaman yang dikenakannya putus saat tengah menuruni gorong-gorong yang akan dibersihkannya.
Baca Juga
Shiv Sunny, seorang reporter untuk The Hindustan Times, yang mengunggah foto tersebut pada Senin, 17 September, mengatakan kepada BBC bahwa dia "terguncang" oleh pandangan seorang bocah laki-laki yang sedang berduka.
"Saya seorang wartawan kriminal dan saya telah melihat banyak tragedi. Tetapi ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lihat, sangat memilukan," katanya.
Sunny mengatakan bahwa ia mengambil foto itu beberapa menit sebelum ayah dari bocah tersebut, Anil, dikremasi dalam sebuah prosesi massal dengan beberapa jenazah lain di hari yang sama.
"Saya hanya ingin menyuarakan isu kematian pekerja saluran pembuangan, dan foto ini menggambarkan kisah penderitaan yang dialami oleh keluarganya," Sunny menjelaskan.
The boy walked up to his father's body at a crematorium, moved the sheet from the face, held the cheeks with both hands, just said 'papa' & began sobbing.The man was yet another poor labourer who died in a Delhi sewer on Friday. Family did not have money even for cremating him. pic.twitter.com/4nOWD9Aial
— Shiv Sunny (@shivsunny) 17 September 2018
Dia mengatakan bahwa keluarga Anil bahkan tidak mampu membayar biaya kremasi. Dia mengandalkan bantuan tetangga untuk mengurus jenazah dalam prosesi Hindu tersebut.
Disebutkan pula bahwa putra Anil lainnya yang berusia empat bulan telah meninggal seminggu sebelumnya karena pneumonia, yang terlambat diobati karena kesulitan uang.
Selain bocah laki-laki yang menangisi kepergiannya itu, Anil juga diketahui memiliki dua anak perempuan, berusia 7 dan 3 tahun.
Foto dan kisah tentang keluarga Anil yang diunggah oleh Sunny menarik perhatian lembaga amal Uday Fondation, yang kemudian menginisiasi pengumpulan dana dengan bantuan Ketto, sebuah platform crowdfunding terkemuka di India.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Bukan Kasus Baru di India
Polisi mengatakan kepada situs berita NDTV bahwa penyelidikan atas kematian Anil telah mengungkapkan, bahwa talinya tidak cukup kuat menahan tubuhnya --yang juga tidak dilengkapi perangkat keamanan memadai-- saat bertugas.
Ini merupakan insiden kedua yang melibatkan kematian pekerja saluran pembuangan di Delhi selama satu bulan terakhir.
Meninggalnya Anil merupakan kasus terbaru dari sekitar 100 lebih pekerja selokan yang mengalami hal serupa di India setiap tahunnya.
Serikat pekerja lokal menuduh kecelakaan maut yang dialami Anil --dan ratusan rekan sejawatnya-- adalah karena kurangnya perhatian terhadap keselamatan pekerja, terutama dalam perlengkapan pengaman ketika bertugas di lapangan.
Insiden sebelumnya menewaskan lima orang ketika sedang membersihkan fasilitas saluran pembuangan di sebuah pabrik pengolahan limbah di koridor industri Delhi-Mumbai.
Polisi menduga kelimanya tidak membawa peralatan keamanan yang memadai ketika menjalankan tugas mendadak dari atasan mereka.
Advertisement