Sukses

Malaysia Bersemangat Memperkuat Hubungan Baik dengan Indonesia

Dalam gelaran National Day untuk memperingati HUT 61, Malaysia mengaku bersemangat memperkuat hubungan baik dengan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pada sela-sela perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Malaysia ke-61 di Jakarta, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Zamshari Shaharan, mengatakan betapa pentingnya hubungan baik kedua negara sejak terjalin pada 1957 silam.

Di atas panggung yang disaksikan oleh ratusan tamu undangan, Shaharan menyebut bahwa Malaysia dan Indonesia telah menjadi tetangga sekaligus saudara sepanjang hayat.

Ia menyebutkan salah satu contohnya ketika Perdana Menteri ke-7 Malaysia yang baru dipiih, Dr Mahathir Mohammad, menjadi Indonesia sebagai destiansi pertama untuk lawatan luar negerinya. Menurutnya, hal itu merupakan bukti nyata komitmen Malaysia dalam membangun hubungan serumpun yang lebih baik lagi ke depannya.

"Tun Mahathir Mohammad kemarin setelah dilantik menjadi PM Malaysia ke-7 langsung berkunjung ke Indonesia, begitu pula dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato' Saifuddin Abdullah juga memilih Indonesia sebagai destinasi pertama untuk kunjungan luar negerinya. Ini mencerminkan pentingnya Indonesia sebagai rekan strategis kita," ujar Shaharan, di sela-sela pidatonya di aula Kedutaan Besar Malaysia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 19 September 2018.

Tidak lupa, Shaharan mengucapkan selamat kepada pemerintah Indonesia atas kesuksesan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Ia berharap hal serupa dapat kembali terwujud pada gelaran Asian Para Games 2018 pada Oktober 2018.

Adapun untuk tema perayaan HUT Malaysia ke-61, pemerintah Negeri Jiran mengusung tema "Sayangi Malaysiaku", yang mencerminkan keberagaman dalam masyarakatnya.

"Kesatuan dalam keberagaman akan terus menjadi landasan utama Malaysia dalam upaya kami untuk menjadi bangsa yang maju," jelas Shaharan.

Dalam kesempatan yang sama, Shaharan juga sempat menyampaikan pantun tentang kesamaan budaya Malaysia dan Indonesia.

Dia mengatakan, "Tahun 2018 juga unik apabila Malaysia dan Indonesia bersama-sama mendaftarkan pantun sebagai warisan dunia 'non-tangible' di UNESCO. Usaha-usaha seperti ini harus kita sama-sama pertingkatkan dan diperluaskan lagi dalam bidang-bidang lain."

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Tantangan Besar Malaysia di 2018

Di lain topik, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia, Zamshari Shaharan mengatakan, negaranya tengah mengalami tantangan besar pada 2018, yang merujuk pada pergantian kepemimpinan bersejarah, yakni pertama kalinya kedigdayaan UMNO berhasil ditumbangkan.

"Setelah 61 tahun, Malaysia mengalami perubahan, peristiwa yang belum pernah kami lihat atau alami sejak bangsa ini lahir. Banyak yang menyebutnya 'A New Dawn for Malaysia' atau hanya sekadar 'New Malaysia', tapi sang 'Doktor' (Mahathir Mohammad) telah kembali, mengarahkan bangsa kami mencapai lebih banyak kesuksesan di masa depan," ujar Shaharan panjang lebar.

HUT Malaysia jatuh pada 31 Agustus setiap tahunnya. Dalam perayaan hari jadi kali ini, pemerintah Malaysia turut meluncurkan kampanye Visit Melaka 2019.

Menteri Agraria dan Tata Ruang RI Sofyan Djalil yang hadir dalam perayaan HUT ke-61 Malaysia pun menegaskan kembali hubungan dekat kedua negara.

"Indonesia dan Malaysia telah menjalin hubungan persahabatan yang sangat baik sejak hubungan diplomatik kedua negara dimulai tahun 1957, untuk itu saya ingin mengucapkan selamat Hari Kebangsaan bagi pemerintahan Malaysia juga bagi seluruh rakyatnya," katanya.