Liputan6.com, New York - Pada hari kedua Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-73 di New York, Amerika Serikat, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan sejumlah pertemuan bilateral.
Wapres Jusuf Kalla bertemu Wapres AS Mike Pence, dan United Nations Special Advocate for Inclusive Finance for Development, Ratu Belanda Máxima Zorreguieta Cerruti. Sementara itu, Menlu Retno bertemu dengan Menlu Australia Marise Payne.
Baca Juga
[bacajuga:Baca Juga](3652728 3652669Â 3651803)
Advertisement
Pada pertemuan bilateral antara Mike Pence dengan Jusuf Kalla, Indonesia dan ASÂ menyampaikan komitmen untuk terus memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara.
"Indonesia dan AS sama-sama saling membutuhkan, hubungan bilateral yang saling menguntungkan dapat terus kita kembangkan di segala bidang," ujar Jusuf Kalla, seperti dikutip dari rilis resmi Kemlu RI yang diterima Liputan6.com, Selasa (26/9/2018).
Kedua, Wapres RI juga membahas isu-isu kawasan dan global, seperti perkembangan perdamaian Israel dan Palestina, Laut China Selatan, Semenanjung Korea, dan Indo-Pasifik.
Wapres JK Bertemu Utusan Khusus PBB
Wapres Jusuf Kalla juga bertemu dengan Ratu Maxima dari Belanda dalam kapasitasnya selaku United Nations Special Advocate for Inclusive Finance for Development atau Utusan Khusus PBB Bidang Ekonomi Inklusi (UNSGSA).
Dalam kesempatan itu, Wapres JK mengapresiasi upaya Ratu Maxima untuk mendorong pembangunan berkelanjutan yang inklusif di Indonesia.
Wapres JK menyampaikan peningkatan progres Indonesia dalam mempercepat pengembangan sistem keuangan yang inklusif, antara lain melalui percepatan proses, optimalisasi platform digital, dan memperluas jaringan keuangan inklusif.
Salah satu yang berperan besar dalam pembangunan adalah kontribusi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"UMKM sangat penting untuk pencapaian target tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 karena keberadaannya yang tersebar luas dan merupakan salah satu porsi terbesar dari ekonomi Indonesia," ujar Wapres Jusuf Kalla.
Â
Simak video pilihan berikut:
Pertemuan Bilateral Menlu RI dan Menlu Australia
Di kesempatan terpisah, Menlu Retno melakukan pertemuan dengan Menlu Australia, Marise Payne.
Ini adalah pertemuan pertama kedua pihak dengan kapasitas Menlu Payne sebagai Menlu Australia --selepas pengunduran diri Menlu Julie Bishop beberapa bulan lalu.
Kedua Menlu sepakat untuk menindaklanjuti secara konkret hasil kunjungan PM Morrison ke Indonesia bulan lalu.
"Kunjungan tersebut telah memberikan tone positif dalam hubungan Indonesia dan Australia," jelas Menlu Retno.
Salah satu kerja sama konkret yang dibahas adalah tindak lanjut pembahasan Indonesia-Australia CEPA dan kehadiran Australia dalam Our Ocean Conference di Indonesia pada Oktober 2018.
Sebagai dua tetangga dekat, Indonesia dan Australia terus bekerja sama aktif di kawasan.
Menlu Australia memuji peran Indonesia dan ASEAN dalam menangani krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.
"Sentralitas ASEAN dapat menjadi landasan dalam mencari solusi penyelesaian krisis yang dapat diterima seluruh pihak," tandas Menlu Australia.
Indonesia juga menghargai Australia yang secara konsisten terus mendukung integritas wilayah Indonesia.
Advertisement