Liputan6.com, Oregon - Dulu orang bilang, jika menelan biji buah, maka pohon akan tumbuh di dalam tubuh atau bahkan di atas kepala. Tentu saja, itu tak benar alias mitos belaka.
Kisah serupa muncul baru-baru ini, tentang pohon yang tumbuh dari biji yang berada di perut jasad manusia.
Seperti dikutip dari news18.com, Kamis (27/9/2018), Ahmet Hergune tewas dalam konflik antara Siprus Yunani dan Siprus Turki pada 1974 silam. Sejak saat itu jasadnya tak pernah ditemukan hiingga pada 2011 tatkala seorang peneliti melihat sebuah pohon ara (fig) tumbuh di tempat tak semestinya. Di dalam gua di pegunungan.
Advertisement
Ia pun kemudian menggali area di sekitar pohon dan kaget bukan kepalang saat menemukan jasad manusia di sana.
Pohon tersebut konon tumbuh dari perut mendiang Ahmet Cemal Hergune. Dua jasad lain juga ditemukan tak jauh dari sana. Hergune diketahui memakan buah ara sesaat sebelum meninggal dunia.
Ia dan dua orang lainnya kala itu dibawa ke gua dan mereka tewas dalam sebuah ledakan dinamit. Dampak ledakan dikisahkan memicu lubang dalam gua, yang memungkinkan cahaya masuk dan biji ara dalam perut Hergune mengeluarkan akar dan tumbuh besar.
"Selama bertahun-tahun kami mencari saudara kami dalam keputusasaan," kata Munur Herguner, saudara mendiang yang sudah berusia 87 tahun kepada Mirror.
Namun, belakangan, berdasarkan investigasi dari situs Cyprus Mail kisah yang ajaib itu ternyata tak akurat. Pohon ara itu tumbuh di pantai, bukan pegunungan dan tiga jasad ditemukan jauh tumbuhan itu.
Pohon tersebut tidak tumbuh dari biji yang ada di perut jasad manusia.
Sumber dari komite orang hilang atau Committee on Missing Persons kepada Cyprus Mail menyebut, gagasan soal keajaiban pohon ara yang konon tumbuh dari perut Hergune dan menguak keberadaan jasadnya menjadi semacam 'obat pelipur lara' bagi keluarganya.
Meski tak terjadi sungguhan, kisah tersebut menerbitkan tanda tanya: mungkinkah biji atau benih di dalam perut jasad manusia bisa tumbuh menjadi pohon?
Jawabannya ternyata ya.
Â
Saksikan video terkait pohon berikut ini:Â
Penjelasan Ilmiah
Jay Noller adalah ahli ilmu tanah dari Oregon State University. Ia memang pernah menghabiskan waktu di Siprus, namun sama sekali tak terlibat dengan kisah Ahmet Cemal Hergune.
Tanaman buah seringkali bergantung pada hewan pemakan buah -- seperti burung, kelelawar, monyet juga beruang -- untuk memakan hasil pokoknya.
Saat hewan-hewan itu buang air besar, termasuk biji yang belum tercerna, tanaman memiliki kesempatan untuk menumbuhkan akar di mana pun hewan itu mengeluarkan kotoran.
"Biji dapat tumbuh dari (kotoran) hewan. Jadi saya membayangkan mereka bisa keluar dari manusia," kata Noller kepada situs sains LiveScience.
Namun, ia menambahkan, biji tak harus berasal dari perut orang yang meninggal namun bisa berasal dari setiap bagian pencernaan mendiang, seperti usus kecil atau usus besar.
Bahkan, biji yang ada di saku orang yang sudah meninggal dunia atau benih yang ada di area pemakaman bisa mendapatkan nutrisi dari jasad manusia yang terurai.
Secara spesifik, jaringan jamur mikroskopis di tanah memecah lemak dan protein dalam organisme yang terurai. Kemudian, dalam hubungan simbiotis mutualisme, jamur memberikan nutrisi ini ke tanaman, untuk dipertukarkan dengan gula sederhana.
Faktanya, informasi benih atau biji bisa tumbuh bersama jasad yang terurai sama sekali tak baru. Misalnya, penduduk asli Amerika Wampanoag mengajarkan bagaimana menyuburkan benih jagung dengan ikan yang diolah jadi semacam tepung, demikian dimuat Plymouth Plantation.
Tak hanya itu, sejumlah peneliti juga menemukan kerangka manusia dari Abad Pertengahan terjerat di akar pohon tua yang tumbang di Irlandia pada 2015.
Advertisement