Liputan6.com, London - Sudah 21 tahun kematian Putri Diana berlalu, sejak 31 Agustus 1997. Namun kenangan manis dan pilu masih membekas di hati publik. Terlebih bagi kedua putranya, William dan Harry.
Ketika sang ibu hendak dimakamkan, kedua pangeran muda itu turut mengantar Diana ke peristirahatan terakhirnya. Keduanya berjalan tepat di belakang peti mati Lady Di bersama ayah, Pangeran Charles dan paman, Earl Spencer.
Advertisement
Baca Juga
Namun ada momen yang sangat memilukan hati ketika Diana hendak dikebumikan pada September 1997, yakni keikutsertaaan Pangeran Philip --mertua Diana-- di tengah iring-iringan jenazah. Mengapa ini jadi sorotan media?
Dalam buku terbaru penulis Ingrid Seward yang berjudul My Husband And I: The Inside Story Of The Royal Marriage, Seward menulis tentang minggu-minggu yang memilukan setelah kematian Putri Diana.
Dalam satu kutipan, dia menulis bahwa saudara laki-laki Diana, Earl Spencer, dilaporkan sebagai satu-satunya pihak keluarga yang akan berjalan di belakang peti mati saudara perempuannya. Namun hal tersebut tidak direspons baik oleh keluarga kerajaan Inggris.
"Sebagai bentuk penghormatan untuk mantan istrinya, yang juga seorang ibu dari kedua anak lelakinya, Pangeran Charles ingin berjalan di belakang iring-iringan bersama William dan Harry," kata Seward, seperti dikutip dari News.com.au, Jumat (28/9/2018).
Awalnya, William menolak mentah-mentah. Kemudian, Charles memohon kepadanya dan mengatakan, adalah sebuah kesalahan jika ayahnya tidak menemani kedua anaknya di pemakaman Diana.
"Lalu muncul Philip. Ia lantas menimbang-nimbang argumen anaknya itu dan meluluhkan hati William. Anak pertama Diana ini akhirnya setuju, tetapi dengan satu syarat: orang yang harus berada di sampingnya adalah Philip, bukan Charles," papar Seward.
Dia menambahkan, sebenarnya hubungan Putri Diana dengan Pangeran Philip tidak begitu akrab, tetapi William adalah cucu terdekat Philip.
"Selama menjadi anggota Keluarga Kerajaan Inggris, Diana tidak pernah menyukai Pangeran Philip, tetapi tidak halnya dengan Duke of Cambridge. Saat pemakaman ibunya, ia ingin sang kakek berjalan di sisinya agar publik tahu siapa yang paling berperan penting bagi William sendiri --selain Diana."
Dalam sebuah wawancara pada tahun 2017, suami Kate Middleton itu kemudian mengakui bahwa berjalan di belakang peti mati ibunya adalah salah satu hal tersulit dalam hidup, namun ia harus melakukannya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kenang 21 Tahun Kematian Putri Diana, Sahabatnya Unggah Foto Langka Ini
Salah satu teman dekat Putri Diana mengunggah sebuah foto 'candid' Princess of Wales tersebut ke akun Twitter pribadinya. Itu adalah foto langka yang belum pernah 'terendus' media dan masyarakat luas.
Rosa Monckton memosting foto ibu Pangeran William dan Pangeran Harry itu dalam rangka mengenang 21 tahun kematiannya pada 31 Agustus 1997 di Paris, Prancis.
Diana as I remember her. Not enough is written about her sense of fun and zest for life. Friend and wonderful godmother to Domenica. RIP pic.twitter.com/WP49dNDeEu
— Rosa Monckton (@MoncktonR) August 31, 2018
"Diana yang kuingat. Kata-kata tak akan bisa mewakili perasaan bahagia dan semangatnya untuk hidup. Teman dan seorang ibu baptis yang hebat untuk Domenica. RIP," tulis akun @MoncktonR.
Dalam foto tersebut, Putri Diana tampak sedang tertawa lepas, dengan mengenakan sweater putih dan celana panjang katun berwarna biru langit. Dia duduk di sofa merah dalam sebuah ruangan berdinding putih --sepertinya di dalam pesawat, melihat bentuk jendela di sampingnya.
Monckton diperkenalkan kepada Diana oleh seorang teman. Dia mengaku sangat menyayangi Lady Di, bahkan menyebutnya sebagai ibu baptis putrinya, Domenica, yang lahir pada 1995 dengan kondisi Down Syndrome, menurut People.
"Dia pernah berkata, 'Kamu harus percaya pada anakmu. Percaya padanya, sayangi dia dan aku akan ada di sana'. Dia sudah tahu akan jadi seperti apa Domenica, sesuatu yang tidak bisa aku lihat," kenang Monckton, seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu 1 September 2018.
Monckton memuji Putri Diana karena mengilhaminya untuk mendirikan badan amal Team Domenica, yang menyandang nama putrinya.
Organisasi ini membantu 'anak-anak dengan kebutuhan khusus' agar bisa lebih percaya diri saat berada di publik, mendapatkan pekerjaan, dan perawatan kesehatan yang lebih baik.
Sementara itu, Diana meninggal pada 31 Agustus 1997 dalam kecelakaan mobil tragis di Paris, bersama pacarnya, Dodi Fayed, dan sopir mereka pada saat itu.
Advertisement