Sukses

Dukacita Dubes Australia dan Inggris Atas Musibah Gempa dan Tsunami di Sulteng

Para duta besar negara-negara sahabat menyampaikan ucapan belasungkawa untuk seluruh korban gempa Donggala dan tsunami Palu.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi dengan magnitudo 7,7 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Situs web resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa kekuatan lindu terjadi pada Jumat sore, 28 September 2018, pukul 17.02 WIB (16.02 WITA).

Titik pusat gempa berada di darat, 27 kilometer Barat Laut Donggala pada kedalaman 10 kilometer. Sedangkan lokasi gempa berada di 18 Lintang Selatan (LS), 119,85 Bujur 5 Timur.

Gempa Donggala juga memicu tsunami dengan level tertinggi siaga, yakni 0,5-3 meter di Palu. Sedangkan ketinggian tsunami di Mamuju menunjukkan level waspada, yaitu kurang dari 0,5 meter.

Mengetahui bencana alam tersebut, para duta besar negara-negara sahabat menyampaikan dukacita untuk para korban gempa Donggala dan tsunami Palu. Kebanyakan dari mereka mengunggah kicauan di akun media sosial, seperti Twitter.

"Doa kami bersama masyarakat Sulawesi Tengah yang terdampak kerusakan dan dislokasi akibat gempa bumi dan tsunami. Setiap warga Australia di wilayah tersebut harus memantau media dan mengikuti saran dari otoritas lokal. Bandara Palu ditutup; tidak akan dibuka selama 24 jam," tulis dubes Australia, Gary Quinlan, melalui akun @DubesAustralia.

Kemudian, dubes Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Moazzam Malik, juga menyampaikan ucapan dukacita terkait gempa Donggala dan tsunami Palu.

"Turut berdukacita atas jatuhnya korban gempa #Donggala. Doa kami menyertai keluarga korban #prayforpalu," kata Moazzam @MoazzamTMalik.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini: 

2 dari 2 halaman

Disorot Media Asing

Laman Express.co.uk menyoroti gempa Donggala dengan artikel berjudul "Indonesia earthquake HITS: Huge 7.7 magnitude quake hits Indonesia - Bali tremors felt".

Dalam artikel, media Inggris itu menulis bahwa gempa telah mengakibatkan kerusakan bangunan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana pun mengalami kesulitan untuk mencapai beberapa titik lokasi yang terdampak.

Sementara itu, Independent.co.uk menyebut bahwa otoritas setempat telah memberikan peringatan pada warga tentang potensi gempa susulan.

"Kami menyarankan orang-orang untuk tetap di daerah aman, tinggal jauh dari bangunan," Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, demikian ditulis dalam artikel berjudul "Indonesia earthquake: Tsunami warning issued after powerful 7.5-magnitude quake strikes east of Borneo".

Gempa Donggala ini juga disebutkan oleh The Telegraph juga terasa hingga kota besar di Sulawesi, yaitu Makassar.

Dalam artikel berjudul "Indonesia rocked by powerful magnitude 7.5 earthquake" itu menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang rawan pada bencana.

Indonesia disebutkan sebagai negara kepulauan terbesar yang masuk dalam zona Ring of Fire.

The Telegraph juga menyebut bahwa gempa Donggala terjadi setelah sebelumnya wilayah Lombok dilanda guncangan hebat yang menewaskan 500 orang. Media tersebut juga membahas soal bencana besar yang dialami Indonesia tahun 2004 lalu, saat tsunami terjadi di Aceh dan menewaskan lebih dari 220 ribu orang.

Selanjutnya: Disorot Media Asing