Sukses

Topan Trami Hantam Wilayah Barat Daya Jepang, 2 Orang Tewas dan Puluhan Luka

Dua orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka akibat terjangan Topan Trami di wilayah barat daya Jepang.

Liputan6.com, Osaka - Belum pulih dari terjangan Topan Jebi pada awal September lalu, wilayah barat daya Jepang kembali dihantam oleh badai yang tidak kalah kuat, dengan kecepatan angin mencapai 216 kilometer per jam.

Topan Trami --nama badai tersebut-- terjadi pada Minggu malam, 20 September 2018, pukul 20.00 waktu setempat, yang mengakibatkan lebih dari 750.000 rumah terputus aliran listriknya.

Dikutip dari Channel News Asia pada Senin (1/10/2018), Topan Trami menyebabkan seluruh perjalanan kereta peluru di kawasan terkait ditangguhkan, dan lebih dari 1.000 jadwal penerbangan dibatalkan.

Pejabat lokal dan polisi mengatakan dua orang tewas dalam badai tersebut. Satu diterjang tanah longsor di kota Tottori, dan yang lainnya tenggelam oleh gelombang tinggi di Yamanashi, barat Tokyo.

Kedua orang itu diyakini tewas pada hari Minggu malam, ketika badai membuat pendaratan di wilayah Jepang Barat.

Dua orang lagi dilaporkan hilang, dan lebih dari 120 orang terluka dalam badai kuat itu, lapor kantor berita NHK.

Banyak warga yang terluka oleh pecahan kaca jendela yang hancur karena angin kencang, dan seorang wanita berusia 60-an dilaporkan hilang di tengah kekhawatiran tersapu ke dalam parit.

Setelah menghancurkan pulau-pulau terpencil Jepang termasuk Okinawa, Topan Trami membuat pendaratan di selatan kota Osaka sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Yuji Ueno, seorang pejabat di kota Shirahama dekat lokasi Topan Trami membuat pendaratan, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa angin "sangat besar" dan membuat mustahil untuk keluar.

"Kami melihat angin dan hujan yang luar biasa dahsyat. Saya melangkah keluar dari balai kota pada sore hari, dan hujan berputar-putar dalam angin yang sangat kuat. Angin yang sangat kencang. Sulit untuk tetap berdiri. Itu sangat menakutkan," ungkap Ueno.

Menurut perkiraan badan meteorologi setempat, Topan Trami diperkirakan akan bergejolak di sebagian besar kepulauan Jepang, di mana dampak cuaca ekstremnya masih akan terasa hingga Senin ini.

Pejabat cuaca nasional telah memperingatkan potensi banjir dan tanah longsor. Petunjuk evakuasi telah dikeluarkan untuk sekitar empat juta penduduk, beberapa hari sebelum perkiraan Topan Trami datang menghantam.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Dampaknya Terasa hingga Tokyo

Ketika angin topan melanda kawasan timur Jepang, otoritas kereta mengambil langkah yang sangat tidak biasa, membatalkan layanan perjalanan malam di Tokyo, yang merupakan salah satu jaringan tersibuk di dunia. Para penumpang diimbau untuk tetap berlindung di dalam rumah ketika badai menerjang.

Meski tidak benar-benar melintasi ibu kota Tokyo, namun dampak Topan Trami cukup terasa ketika hujan deras turun pada Minggu malam, dan jalan-jalan di megapolitan terbesar di Asia Timur itu mendadak sepi.

Di Sibuya, area penyeberangan yang terkenal seantero dunia, di mana ribuan orang biasanya berdesak-desakan untuk menyeberang selama beberapa menit, hanya terlihat segelintir saja yang melintas menerjang hujan.

Toko-toko dan perkantoran tutup lebih awal pada Minggu malam, dan orang-orang yang terjebak di ruang publik, didesak untuk berkumpul ke area yang lebih aman.

Topan Trami adalah yang terbaru dalam serangkaian peristiwa alam esktrem di Jepang, yakni berupa topan, banjir, gempa bumi dan gelombang panas dalam beberapa bulan terakhir.

Rangkaian bencana alam tersebut menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan dalam skala luas.