Liputan6.com, Washington DC - Amerika Serikat (AS) dan Kanada telah mencapai kesepakatan perdagangan baru, bersama dengan Meksiko, untuk menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
Perjanjian berjuluk USMCA itu dikatakan melibatkan lebih banyak akses Amerika Serikat ke pasar susu Kanada, dan sebaliknya membatasi ekspor mobil ke Negeri Paman Sam.
Presiden AS Donald Trump telah lama berusaha untuk menegosiasikan kembali NAFTA, yang mengatur perdagangan lebih dari US$ 1 triliun, demikian sebagaimana dikutip dari South China Morning Post pada Senin (1/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Trump sempat mengancam akan memisahkan NAFTA, yang berusia hampir 25 tahun, ke dalam perjanjian bilateral dengan Meksiko dan pajak ekspor kendaraan Kanada ke Amerika Serikat, jika Ottawa gagal masuk sebelum tenggat waktu pada Minggu tengah malam, 30 September 2018.
Namun, Trump telah menyetujui kesepakatan "kerangka" dengan Kanada, hanya beberapa hari setelah ia mengkritik tajam Perdana Menteri Justin Trudeau dan tim negosiasi NAFTA-nya.
"Hari ini, Kanada dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan, bersama Meksiko, pada perjanjian perdagangan baru yang dimodernisasi untuk Abad ke-21: Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada," ujar Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer, dan Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland, dalam sebuah pernyataan bersama.
"Kesepakatan ini akan memberi para pekerja, petani, peternak dan bisnis kita terlibat perjanjian perdagangan berstandar tinggi, yang akan menghasilkan pasar lebih bebas dan lebih adil, mengiringi pertumbuhan ekonomi yang kuat di Amerika Utara," jelas Lighthizer.
Kesepakatan baru itu tercipta setelah Amerika Serikat menggaungkan perang dagang di beberapa bidang tahun ini, termasuk menempatkan tarif pada impor baja dan aluminium dari Meksiko dan Kanada.
Trump menyalahkan NAFTA atas hilangnya pekerjaan manufaktur AS, dan menginginkan perubahan besar pada perjanjian terkait, yang menopang US$ 1,2 triliun nilai total perdagangan tahunannya.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Berbagai Kontroversi yang Menyertai
Para perunding dari kedua negara menghabiskan dua hari berbicara melalui telepon, ketika mereka berusaha menyelesaikan berbagai masalah sulit seperti akses ke pasar susu Kanada yang tertutup, dan tarif impor oleh Amerika Serikat.
Kesepakatan itu akan mempertahankan mekanisme penyelesaian sengketa perdagangan, yang telah Kanada pertahankan untuk melindungi industri kayu dan sektor lainnya dari tarif anti-dumping AS, kata sumber-sumber di Ottawa.
Namun, upaya tersebut terpaksa harus dibayar mahal. Kanada telah setuju untuk memberikan akses kepada para petani susu AS sebesar 3,5 persen dari sekitar US$ 16 miliar, nilai pasar produk domestik per tahunnya.
Sumber terkait menambahkan bahwa pemerintah Kanada siap untuk menawarkan kompensasi kepada peternak sapi perah yang dirugikan oleh kesepakatan itu.
Kelompok lobi Dairy Farmers of Canada --yang sangat menentang hasil kesepakatan terkait-- mengatakan bahwa pihaknya bersikeras "setiap kesepakatan NAFTA terakhir seharusnya tidak memiliki dampak negatif lebih lanjut pada sektor susu."
Kanada juga menyetujui kuota 2,6 juta kendaraan yang diekspor ke Amerika Serikat, terkait pemberlakuan tarif 25 persen oleh pemerintah AS atas alasan keamanan nasional. Kuota itu akan memungkinkan pertumbuhan signifikan dalam ekspor otomotif bebas tarif dari Kanada di atas tingkat produksi saat ini, yakni sekitar 2 juta unit.
Namun kesepakatan itu gagal untuk menyelesaikan tarif AS pada ekspor baja dan aluminium Kanada.
Dolar Kanada dan peso Meksiko sama-sama menguat ketika kesepakatan trilateral menyebar. Loonie (sebutan dollar Kanada) naik 0,60 persen terhadap dollar AS.
Sementara itu, kekuatan nilai mata uang peso naik 0,80 persen terhadap greenback (julukan terhadap dollar AS).
Sebelumnya, kelompok bisnis AS menentang gagasan mengubah NAFTA menjadi kesepakatan bilateral --dengan Meksiko-- karena ekonomi tiga negara telah terjalin erat sejak pakta asli mulai berlaku pada tahun 1994.
Advertisement