Sukses

2-10-2009: Pengakuan Dunia dan Asal-usul Hari Batik Nasional

Setiap tahun, pada 2 Oktober, rakyat Indonesia merayakan Hari Batik Nasional. Ini asal-usulnya.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, pada 2 Oktober, rakyat Indonesia merayakan Hari Batik Nasional. Tiap momentum itu, masyarakat Indonesia, dari pelajar, pekerja kantoran, hingga pejabat dianjurkan mengenakan batik.

Hari Batik menjadi peringatan pengakuan dunia atas kain asli Nusantara itu. Pada 2 Oktober 2009, Badan Kebudayaan PBB atau Unesco menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

"Teknik, simbolisme, dan budaya yang melingkupi kain katun atau sutra yang diwarnai secara manual, yang dikenal sebagai Batik Indonesia, meresap dalam kehidupan orang Indonesia, dari awal hingga akhir," demikian dikutip dari situs Unesco, Senin (1/10/2018).

"Bayi-bayi dibawa dalam gendongan batik yang dihiasi simbol-simbol yang mewakili harapan akan keberuntungan bagi sang bocah. Dan, orang yang meninggal dunia pun diselimuti batik."

Batik, menurut Unesco, juga menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. Batik digunakan sehari-hari, dalam kegiatan bisnis hingga akademis, saat merayakan pernikahan maupun kehamilan, bisa ditemukan dalam pagelaran wayang maupun seni lainnya. Kain batik juga memainkan peran sentral dalam sejumlah ritual.

"Batik diwarnai oleh para perajin, yang menggambar desain pada kain, dengan titik dan garis menggunakan lilin (malam)," demikian diungkap Unesco. Proses pembuatan batik tradisional bukan hanya rangkaian produksi semata. Ada budaya, bahkan semacam ritual di dalamnya.

"Keragaman pola yang luas mencerminkan berbagai pengaruh, mulai dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa dan burung phoenix China hingga bunga sakura dari Jepang dan burung merak India atau Persia."

Batik seringkali diwariskan dari generasi ke generasi. "Kerajinan batik berkaitan dengan identitas budaya masyarakat Indoensia. Dan, makna simbolis dari warna dan desainnya mengekspresikan kreativitas dan spiritualitas." 

 

 

2 dari 2 halaman

Setelah 2 Oktober 2009...

Sejak pengakuan yang diberikan Unesco, hari batik dirayakan setiap tanggal 2 Oktober.

Batik pun kian dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, digunakan dalam pakaian formal dan kasual, serta menjadi inspirasi bagi banyak haute couture kontemporer.

Banyak orang Indonesia memilih menggunakan batik yang penuh warna dan modern sebagai pakaian sehari-hari, yang cocok untuk dipakai di wilayah yang panas dan lembab seperti di Nusantara.

Masing-masing daerah pun mengembangkan motif batik khusus dan warna yang unik.

Hari batik juga menjadi sebuah momentum pelestarian dan pengenalan batik kepada dunia internasional. Juga harapan agar kecintaan masyarakat Indonesia akan batik makin mendalam, serta filosofinya meresap dalam jiwa: sabar, teliti, tekun dalam menjalani kehidupan.

Selain momentum hari batik, sejumlah peristiwa bersejarah juga terjadi pada 2 Oktober.

Pada 1990, sebuah Boeing 737-247 milik maskapai penerbangan Tiongkok dibajak dan menabrak dua pesawat lainnya ketika mendarat di Guangzhou, menewaskan 132 orang.

Sementara itu, pada 1883, Edouard Jean-Marie Stephan menemukan galaksi NGC 22.

 

Video Terkini