Liputan6.com, Surabaya - Pada 20 Agustus 2018, penyanyi Ariana Grande tampil dengan balutan busana mewah di panggung MTV Video Music Awards yang diselenggarakan di kota New York, Amerika Serikat.
Sambil melantunkan lagu terbarunya "God is a Woman" Ariana Grande mengenakan pakaian bernuansa emas yang terinspirasi dari judul lagu tersebut dan lukisan "The Last Supper" karya pelukis legendaris Leonardo da Vinci.
Namun yang membanggakan adalah, busana yang dikenakan oleh Ariana pada penampilan itu adalah hasil produksi rumah mode di Surabaya, Diana Couture, milik desainer Diana Putri.
Advertisement
Baca Juga
Berkarir di Surabaya sejak delapan tahun lalu dengan ilmu desain dan fesyen yang ia pelajari secara otodidak, Diana lalu memutuskan untuk mencari perusahaan public relation yang bisa menjadi perwakilannya di Los Angeles, California pada tahun 2016.
"PR saya hubungin saya itu sekitar August awal deh, sekitar tanggal 2 Oktober. Waktu itu PR saya mengatakan kalau stylist dari Ariana yaitu Mimi Cuttrell mengatakan kalau beliau akan custom sama saya," cerita Diana Putri kepada VOA Indonesia, dikutip pada Senin (8/10/2018).
Tantangannya? Hanya dalam waktu singkat, tepatnya tanggal 11 Agustus, baju tersebut harus sudah berada di Los Angeles agar bisa dikenakan oleh Ariana Grande.
"Mulai dari awal konsepnya itu berubah-ubah sampai tiga kali. Jadi karena waktu yang sudah mepet, juga konsepnya berubah terus, waktu itu sempat benar-benar saya hectic banget," papar Diana.
Belum lagi ia harus memikirkan pengiriman dari Surabaya ke Los Angeles yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima hari.
"Tapi puji Tuhan ada teman dari anak saya yang berangkat ke Los Angeles. Jadi benar-benar last minute banget. Tanggal 10, jam lima pagi itu dia berangkat dari rumahnya. Jam tiga pagi baru selesai itu bajunya Ariana," ujar Diana.
Proses pembuatan baju untuk penyanyi berusia 25 tahun itu sendiri berlangsung selama tiga hari. Waktu itu Diana harus mempersiapkan dua busana yang berbeda untuk cadangan.
"Jadi yang satu lagi itu bustier, high waist pants, ditambah lagi dengan peplum, yang satu lagi itu bodysuit dengan peplum. Jadi karena dari awal Mimi Cuttrell sudah bilang, karena dia cuman custom sama saya, jadi saya harus bikin back-up-nya. Jadi benar-benar dua pieces ini harus benar-benar sama, baik warna maupun detailnya," jelas Diana.
Sebagai seorang desainer, Diana diberikan kepercayaan dan keleluasaan untuk mendesain dua busana tersebut, berdasarkan gambaran yang diinginkan oleh pihak Ariana Grande.
Hasil rancangannya pun sempat melalui beberapa revisi hingga akhirnya disetujui. Semua bermula dari sketsa yang kemudian ia ilustrasikan di komputer dengan seluruh detilnya, mulai dari bahan, benang, kristal, hingga sepatu yang akan dipakai.
"Warna-warnanya juga ganti-ganti, mulai dari warna rose gold, kemudian ganti lagi ke green, kemudian ganti lagi ke lavender, dan yang terakhir yang disetujuin itu akhirnya warna gold," ujarnya.
Merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi Diana ketika dirinya dipercaya membuat busana khusus untuk Ariana Grande ini. Ia sangat bersyukur atas kesempatan yang menurutnya hanya bisa ia dapatkan sekali dalam seumur hidup.
"Tapi juga ngeri-ngeri gitu deh," ujar Diana sambil bercanda.
"Soalnya waktunya kan mepet banget dan lagi saya di Surabaya. Itu sih pertama kali yang saya pikirkan. Tetapi saya mau ambil challenge itu. Saya mau benar-benar fokus dan kerjain. Dan saya mau do my best. Ya, akhirnya baju itu dipakai dan itu benar-benar perjuangan yang benar-benar luar biasa sih," kenang Diana merancang busana untuk Ariana Grande.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Simak video pilihan berikut:
Rekam Jejak di Panggun Hiburan AS
Nama Diana Putri mulai dikenal di Amerika Serikat sejak kemunculannya di panggung New York Couture Fashion Week di kota New York tahun 2015 lalu, di mana ia dinobatkan sebagai desainer terbaik atas 10 hasil karya yang bertema "Garuda".
Diana juga pernah memamerkan koleksi pakaiannya yang bertema "The Queen D" di panggung Art Hearts Fashion yang adalah bagian dari Los Angeles Fashion Week di Los Angeles, California tahun 2016.
Tahun 2017, ia kembali memukau penonton lewat koleksi pakaian bertema Srikandi yang ia tampilkan di panggung Art Hearts Fashion. Di panggung yang sama di tahun 2018, ia kembali dengan koleksi pakaian bertema "Genesis".
Tidak hanya penyanyi papan atas Ariana Grande yang pernah didandanianya, tetapi artis-artis besar lainnya juga pernah mengenakan koleksi pakaian karya Diana Putri, antara lain penyanyi Janet Jackson yang memakai busana Diana Couture di klip video lagu "Made for Now" Kesha, Carmen Electra, Carrie Underwood, Toni Braxton, Janelle Monae, Sabrina Carpenter dan masih banyak lagi.
Sebagian besar busana yang dipilih oleh artis-artis ini memang tersedia di showroom yang bekerja sama dengan perwakilan Diana di Los Angeles.
Kunci Diana sebagai seorang desainer adalah untuk terus memberikan yang terbaik dan selalu menjadi diri sendiri.
"Jadi jangan mau jadi yang lain-lain. Jadi kita harus menemukan identitas kita sendiri. Kemudian tentunya kita harus gabung dengan PR (red: Public Relations) setempat. Itu kan seperti perwakilan kita yang ada di sana," pungkas Diana menutup obrolan dengan VOA Indonesia.
Advertisement