Sukses

Dituduh Jadi Media Perdagangan Seks, Facebook Digugat Warga AS

Seorang perempuan asal Texas, Amerika Serikat, menggugat Facebook dengan tuduhan menjadi platform untuk perdagangan seks.

Liputan6.com, Austin - Seorang perempuan asal Texas, Amerika Serikat, menggugat Facebook dengan tuduhan para pejabat eksekutif jejaring media sosial terbesar di dunia itu mengetahui bahwa anak-anak di bawah umur dipancing untuk memasuki perdagangan seks melalui platform tersebut.

Perempuan tersebut menuturkan pada saat berusia 15 tahun, dia diperkosa, dipukuli, dan dilecehkan oleh seorang muncikari yang berpura-pura menjadi "teman" di Facebook.

Dengan menggunakan identifikasi "Jane Doe" dalam dokumen gugatan, dia memasukkan gugatan di Pengadilan Distrik Harris di Houston pada Senin 1 Oktober 2018 lalu, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (8/10/2018).

Menurut gugatan tersebut, perempuan tersebut dikirimi permintaan pertemanan di Facebook pada 2012 oleh seorang pengguna yang terlihat mengetahui beberapa teman dekatnya. Orang tersebut mengirimkan pesan kepada Jane Doe melalui Facebook.

Gugatan tersebut mengatakan setelah bertengkar dengan ibunya, muncikari tersebut menawarkan untuk menghibur Jane Doe. Namun setelah dijemput di rumahnya oleh muncikari tersebut, korban dipukuli dan diperkosa. Tersangka kemudian mengunggah foto korban di Backpage.com.

Pengacara untuk Backpage.com dan beberapa mantan pekerja yang ikut terseret dalam gugatan tersebut tidak membalas permintaan untuk komentar melalui telepon.

Gugatan itu juga mengatakan Facebook tidak melakukan tindakan yang memadai untuk memverifikasi identitas penggunanya, yang menurut gugatan merupakan sebuah kesalahan.

Jane Doe tidak pernah diberi peringatan bahwa pelanggar kejahatan seksual beroperasi di jejaring media sosial tersebut.

Pengacara penggugat, David Harris dan Louise Cook, dari firma hukum Sisco Hoelscher Harris LLP di Houston tidak membalas permintaan untuk komentar.

Backpage.com telah ditutup oleh pihak yang berwajib setelah investigasi yang dilakukan Kementerian Kehakiman AS, mengenai tuduhan bahwa Facebook itu digunakan untuk perdagangan seks.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Bantahan Facebook

Pihak Facebook melalui juru bicaranya pun membantah tudingan di atas.

"Perdagangan orang adalah hal sangat menjijikkan dan tidak diizinkan di Facebook. Kami menggunakan teknologi untuk mencegah penyalahgunaan semacam ini. Kami juga mendorong pengguna untuk menggunakan tautan pelaporan yang ditemukan di situs kami, sehingga tim ahli kami bisa meninjau konten (terkait perdagangan manusia) dengan cepat," katanya, Kamis 4 Oktober 2018.

Sang juru bicara mengatakan, "Facebook bekerja sama dengan organisasi antiperdagangan orang dan perusahaan teknologi lainnya. Kami melaporkan segala tindakan terkait tindak kekerasan seksual pada anak ke National Center for Missing and Exploited Children."