Sukses

Amerika Serikat dan Korea Selatan Tunda Latihan Militer, demi Korut?

Keputusan itu diumumkan setelah pembicaraan trilateral antara Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dan rekannya dari Korea Selatan dan Jepang.

Liputan6.com, Seoul - Amerika Serikat dan Korea Selatan telah menangguhkan latihan militer besar dalam upaya mendukung diplomasi di Semenanjung Korea.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (21/10/2018) Juru bicara Pentagon Dana White mengatakan, militer kedua negara akan menangguhkan latihan udara bersama mereka.

Keputusan itu diumumkan setelah pembicaraan trilateral antara Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis dan rekannya dari Korea Selatan dan Jepang.

Para menteri pertahanan tersebut juga tengah berada di Singapura untuk menghadiri pertemuan menteri pertahanan ASEAN.

Penangguhan latihan udara itu menyusul sejumlah keputusan militer AS tahun lalu yang bertujuan untuk membujuk Korea Utara merundingkan jalur yang bisa diverifikasi untuk meninggalkan senjata nuklirnya.

Amerika Serikat dan Korea Selatan menunda latihan berskala besar pertama mereka tahun ini, Foal Eagle, sehingga tidak akan berbenturan dengan Olimpiade Musim Dingin.

Mereka kemudian membatalkan Ulchi-Freedom Guardian, latihan gabungan berskala besar kedua yang dijadwalkan berlangsung bulan Agustus.

Pembatalan itu terjadi setelah KTT bulan Juni lalu antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura.

Kala itu, Trump mengumumkan Amerika Serikat akan menghentikan apa yang disebutnya "perang-perangan" dengan Korea Selatan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Donald Trump Siapkan 4 Lokasi Pertemuan Terbaru dengan Kim Jong-un

Donald Trump mengatakan pada Selasa, 9 Oktober 2018, rencana bagi pertemuan berikutnya dengan Kim Jong-un sudah mencapai kemajuan.

Presiden ke-45 Amerika Serikat itu menyebut ada tiga atau empat lokasi yang sedang dipertimbangkan sebagai lokasi pertemuan terbaru antara dirinya dan pemimpin Korea Utara tersebut, kantor berita AFP melaporkan.

Namun, Donald Trump mengisyaratkan bahwa pertemuannya dan Kim Jong-un mungkin tidak akan digelar di Singapura, tempat pertemuan pertama antara kedua pemimpin terkait.

Menurut Trump, KTT kedua kemungkinan diadakan setelah pemilihan sela di Amerika pada 6 November nanti.

Tatap muka selanjutnya akan dibicarakanmengenai penghentian program nuklir Korea Utara dan perselisihan antara Washington dan Pyongyang. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia.

Trump bicara tentang kemajuan luar biasa, memuji tidak adanya uji coba misil atau nuklir tahun ini, serta belum lama ini, pemulangan kerangka jenazah anggota militer Amerika yang tewas dalam perang Korea.

Seterusnya, Donald Trump mengatakan, "Kami mempunyai hubungan sangat baik dengan Pemimpin Kim, itu yang sangat penting. Saya suka padanya, dan ia suka pada saya, hubungan baik."