Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 500.000 orang anti-Brexit telah bergabung dengan protes London pusat menyerukan referendum baru pada kembali Inggris dari Uni Eropa.
Warga Inggris yang memilih untuk meninggalkan Uni Eropa menang selisih tipis dalam referendum 2016. Perdana Menteri Theresa May telah mengesampingkan suara publik lainnya tentang masalah ini.