Sukses

Pantai Barat Meksiko Bersiap Diterjang Badai Willa Berkekuatan 250 Km per Jam

Pantai barat daya Meksiko tengah bersiaga menghadapi ancaman Badai Willa yang memiliki kekuatan hingga 250 kilometer per jam.

Liputan6.com, Mexico City - Pemerintah Meksiko telah mengeluarkan peringatan siaga di wilayah pesisir Pasifik negaranya, terkait munculnya jalur lintasan badai Willa yang mengancam keselamatan jiwa.

Badai Willa diperkirakan siap menerjang pantai barat daya Meksiko pada hari Selasa dan "berpotensi menimbulkan bencana", tulis National Hurricane Center (NHC) dalam sebuah pengumuman peringatan.

Dikutip dari BBC pada Senin (22/10/2018), Badai Willa saat ini berada pada kategori empat, yang berarti diikuti risiko hujan lebat dan banjir besar.

Menurut NHC, badai Willa diperkirakan akan mengirimkan curah hujan hingga 46 sentimeter di sepanjang wilayah barat daya Meksiko. Adapun kecepatan anginnya disebut bisa mencapai 250 kilometer per jam.

"Curah hujan ini akan menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang mengancam jiwa," tulis NHC pada Senin, 22 Oktober.

NHC mengatakan "gelombang badai yang sangat berbahaya" juga kemungkinan akan mempengaruhi wilayah pantai pada Selasa malam, menambahkan bahwa hujan dan angin kencang akan disertai oleh "gelombang besar penghancur".

Peringatan topan berlaku untuk daerah-daerah di pesisir barat Meksiko, termasuk San Blas, di pantai Pasifik, dan resor pantai Mazatlan.

Peringatan itu berarti bahwa kondisi badai diperkirakan akan terjadi dalam 36 jam ke depan sejak Senin pagi waktu setempat.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Pesisir Florida Lumpuh oleh Badai Michael

Sementara itu, sebagian kawasan Teluk Meksiko di sebelah timur laut--termasuk Florida--luluh lantak dihantam Badai Michael. Setidaknya 18 orang tewas saat badai terjadi pada 13 Oktober 2018.

Badai Michael, yang tergolong kategori 4 (skala Saffir-Simpson), meluluh-lantakkan Florida sejak 12 Oktober, untuk kemudian melintas ke Georgia, Carolina, dan Virginia dalam bentuk badai tropis pada akhir pekan ini.

Tiga hari setelah badai, pekerja tanggap bencana mulai menggali tumpukan puing-puing berskala raksasa untuk mencari korban yang selamat, atau yang terburuk, jenazah yang tertimbun reruntuhan, demikian seperti dikutip dari CNN.

Badai Michael, yang telah diturunkan menjadi kategori pascasiklon tropis, adalah yang tercatat paling kuat yang menerjang kawasan Panhandle dan ke-3 terkuat yang menerjang daratan Amerika.

Sementara itu, sebuah perusahaan asuransi terkemuka di Amerika Utara memperkirakan bahwa badai Michael picu total kerugian hingga US$ 8 miliar, atau setara Rp 121 triliun (kurs Rp 15.181 per dolar AS).

Karen Clark & ​​Company (KCC) yang berbasis di Boston merilis perkiraan tersebut pada 11 Oktober 2018. Seluruh total kerugian yang dihitung merupakan kumpulan nilai objek asuransi, seperti perumahan, bangunan komersial, dan oomotif.

Dikutip dari Time.com, nilai itu juga dihitung dari skema kerugian yang dicakup oleh Program Asuransi Banjir Nasional.