Sukses

Restoran Milik Aktor Hollywood Pengkritik Donald Trump Diteror Paket Misterius, Bom?

Paket yang diduga berisi bom ditemukan di restoran milik Robert De Niro, aktor senior Hollywood.

Liputan6.com, New York - Paket diduga berisi bom ditemukan di restoran milik aktor Robert De Niro di New York, Amerika Serikat. Mengutip sumber polisi, NBC melaporkan bahwa sebuah perangkat telah dikirim dan diletakkan di Tribeca Grill pada Kamis pagi, 24 Oktober, waktu setempat.

Jika dikaitkan dengan paket serupa yang ditemukan di kantor CNN, rumah Hillary Clinton, Barack Obama dan sejumlah pejabat Partai Demokrat, maka benda ini menjadi paket misterius kesembilan yang dikirim kepada para pengkritik Presiden Donald Trump pada minggu ini.

De Niro merupakan orang yag vokal menentang pemerintahan Trump. Bintang film kawakan tersebut juga pernah memyebut Presiden ke-45 Amerika Serikat itu sebagai "bencana nasional".

Ketika pemenang Oscar itu melontarkan ucapan pedas untuk Trump di Tony Awards pada Juni 2018, Trump menanggapinya dan membalas dengan menyebut De Niro sebagai "individu ber-IQ sangat rendah".

Departemen Kepolisian New York mengatakan, restoran itu dalam keadaan kosong pada saat perangkat yang mencurigakan itu tiba, laporan NBC yang dikutip dari BBC,Kamis (25/10/2018).

Tak lama setelah berita terkait penemuan itu merebak di jagat maya, Trump justru menyalahkan media dan menyebut bahwa berita tentang paket bom itu hanyalah isapan jempol semata.

"Bagian yang sangat memantik amarah besar, yang kita lihat hari ini di tengah masyarakat, disebabkan oleh laporan yang salah dan tidak akurat dari media arus utama (mainstream), yang saya sebut sebagai Berita Palsu (Fake News)," tulis Trump.

Serangkaian paket diduga berisi bom dilaporkan ditemukan di beberapa lokasi di New York, Washington DC dan Florida, yang dimulai sejak Senin kemarin.

Paket mencurigakan pertama ditemukan di dekat rumah miliarder George Soros, pendonor utama Partai Demokrat. Lalu, dua paket juga dilaporkan dikirim ke kantor Congresswoman Waters.

Tidak ada laporan tentang perangkat yang meledak. Kini, FBI telah memburu pengirimnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Obama, Hillary dan CNN Dikirimi Paket Misterius Diduga Perangkat Peledak, Teror?

Sebelumnya, paket misterius berisi perangkat yang diduga peledak dikirim ke pejabat tinggi Demokrat termasuk Barack Obama dan Hillary Clinton. Kantor berita CNN pun bernasib serupa, kata pihak berwenang AS.

BBC yang dikutip Kamis (25/10/2018) melaporkan, insiden ini terjadi dua hari setelah sebuah bom pipa ditemukan di rumah filantropis dan pemodal liberal George Soros di pinggiran kota New York City -- yang telah dikritik oleh kelompok-kelompok sayap kanan.

Kiriman paket misterius diduga bom yang diterima ruang surat kantor CNN di New York membuat seluruh penghuni gedung dievakuasi pada Rabu 24 Oktober 2018 pagi waktu setempat.

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ancaman ini "tidak memiliki tempat di Amerika".

Berbicara di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa dia telah diberi pengarahan oleh FBI dan "penyelidikan besar federal sedang berlangsung".

"Keamanan rakyat Amerika adalah prioritas tertinggi dan absolut saya," kata Trump.

"Di masa-masa ini kita hanya perlu bersatu. Kita harus bersatu dan mengirim satu pesan yang sangat jelas bahwa ancaman atau tindakan kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak memiliki tempat di Amerika."

Ketika ditanya tentang pola serangan ini, selama konferensi pers, Komisaris Polisi New York O'Neill mengatakan penegak hukum secara proaktif menghubungi pihak terkait untuk memastikan ruangan surat lain "mengikuti protokol yang tepat" demi keamanan.

FBI di New York mengatakan mereka berhasil mendeteksi paket-paket mencurigakan itu. Kini Satuan Tugas Terorisme Gabungan mereka tengah membantu dalam penyelidikan.

Wali kota New York, Bill de Blasio mengecam upaya serangan itu sebagai "suatu tindakan teror yang berusaha melemahkan pers bebas dan pemimpin negara kita ini".

"Kepada semua pejabat publik, kepada semua afiliasi partisan - jangan mendorong kekerasan, jangan mendorong kebencian, jangan mendorong serangan terhadap media yang tidak dapat Anda sepakati tetapi Anda harus menunjukkan rasa hormat."

Sejumlah Paket Mencurigakan

Selain mantan Presiden AS Obama dan mantan Wapres Hillary Clinton, paket-paket misterius itu juga ditujukan kepada eks Direktur CIA John Brennan.

Paket mencurigakan tambahan juga ditujukan kepada Perwakilan Demokrat Maxine Waters dan mantan Jaksa Agung Eric Holder yang saat ini sedang diselidiki oleh penegak hukum.

Paket-paket untuk Obama dan Nyonya Clinton dialamatkan ke tempat tinggal mereka.

Agen Khusus FBI Bryan Paarman mengatakan kepada wartawan bahwa paket untuk Brennan, yang tampaknya hidup, telah dikirim ke ruang surat CNN.

Salah satu paket yang dikirim itu juga mencantumkan nama anggota Kongres Wanita Debbie Wasserman Schultz, mantan ketua Komite Nasional Demokrat, sebagai pengirimnya.

:Paket yang ditujukan untuk Jaksa Agung Holder dikirim ke alamat yang salah dan dikembalikan ke kantor kongres di Sunrise, Florida," media AS mengatakan.

Sementara eks Direktur CIA John Brennan dijadwalkan tampil di CNN pada hari Rabu. Ia adalah kontributor di sana dan menjadi kritikus vokal Trump sejak meninggalkan jabatannya.

Menurut pernyataan dari agen Secret Service atau Dinas Rahasia AS, paket yang ditujukan kepada Hillary Clinton berhasil diamankan pada akhir hari, 23 Oktober.

"Pagi ini, 24 Oktober 2018, paket kedua yang ditujukan ke kediaman mantan Presiden Barack Obama dicegat oleh personil Secret Service di Washington, DC," tambah pernyataan itu.

"Kedua paket itu dicegat sebelum dikirim ke lokasi yang dimaksudkan. Mereka tak menerima paket atau berisiko membahayakan mereka."

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan paket misterius yang mencurigakan telah dikirim ke kantornya, tetapi polisi New York mengatakan kepada BBC "itu adalah sejenis USB dan tidak terkait dengan momen apapun".