Liputan6.com, Reykjavik: Islandia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka seutuhnya, Kamis (15/12). Ini berarti, Islandia adalah negara Barat atau Eropa pertama untuk melakukannya.
Di hadapan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki, Islandia yang diwakili Menlu Ossur Skarphedinsson mengatakan, Islandia telah menyepakati hal itu sebagai pertanda baik awal tahun ini. Islandia juga meminta semua pihak untuk menghentikan kekerasan apa pun terhadap Palestina.
"Kami telah mendukung perjuangan Palestina. Hari ini tidak akan menjadi babak baru di Palestina, bangsa Islandia secara resmi mengakui kedaulatan penuh negara Palestina," ucap Skarphedinsson dalam deklarasi pengakuan Palestina. Adapun pada November silam, parlemen Islandia memberikan suara dalam mendukung wilayah Palestina sebagai negara merdeka di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Izinkan saya untuk mengatakan bahwa pengakuan ini penting sebagai implikasi yang sangat positif dalam hal mencapai perdamaian. Mengingat fakta bahwa Islandia adalah negara pertama. Kami yakin pengakuan ini memiliki pengaruh positif terhadap negara-negara lain untuk mengikuti langkah yang sama," ungkap Al-Malki. Ia menambahkan, Palestina berharap negara lain akan mengikuti jejak Islandia.(DES/ANS/Reuters)
Di hadapan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki, Islandia yang diwakili Menlu Ossur Skarphedinsson mengatakan, Islandia telah menyepakati hal itu sebagai pertanda baik awal tahun ini. Islandia juga meminta semua pihak untuk menghentikan kekerasan apa pun terhadap Palestina.
"Kami telah mendukung perjuangan Palestina. Hari ini tidak akan menjadi babak baru di Palestina, bangsa Islandia secara resmi mengakui kedaulatan penuh negara Palestina," ucap Skarphedinsson dalam deklarasi pengakuan Palestina. Adapun pada November silam, parlemen Islandia memberikan suara dalam mendukung wilayah Palestina sebagai negara merdeka di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Izinkan saya untuk mengatakan bahwa pengakuan ini penting sebagai implikasi yang sangat positif dalam hal mencapai perdamaian. Mengingat fakta bahwa Islandia adalah negara pertama. Kami yakin pengakuan ini memiliki pengaruh positif terhadap negara-negara lain untuk mengikuti langkah yang sama," ungkap Al-Malki. Ia menambahkan, Palestina berharap negara lain akan mengikuti jejak Islandia.(DES/ANS/Reuters)