Sukses

Mantan Wapres AS Joe Biden Juga Jadi Target Paket Misterius Diduga Peledak

Serangkaian paket misterius kembali dikirim ke para tokoh demokrat AS, di mana yang terbaru adalah kepada mantan wapres Joe Biden.

Liputan6.com, Washington DC - Setidaknya 10 paket mencurigakan dikirim ke pendukung Partai Demokrat dan kritikus Presiden Donald Trump yang terkemuka. Target terbaru dilaporkan menyasar aktor Robert De Niro, di mana paket terkait dikirim ke restorannya yang berlokasi di distrik lower Manhattan, New York, pada Kamis pagi.

Beberapa paket mencurigakan lainnya --yang diduga kuat berisi bahan peledak-- dikirim ke Presiden Barack Obama, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, mantan Wakil Presiden Joe Biden dan mantan Direktur CIA John Brennan.

Dikutip dari CBS News pada Jumat (26/10/2018), petugas berwenang menyatakan tidak ada perangkat yang meledak, dan tidak ada yang terluka.

Mantan Wakil Presiden Joe Biden mengatakan, Amerika harus "mematikan mesin kebencian ini", setelah pihak keamanan berhasil mencegat dua paket mencurigakan ditujukan kepadanya baru-baru ini. 

Dua paket yang ditujukan kepada Biden dicegat di kantor sirkulasi pos di negara bagian Delaware, tepatnya di kota New Castle dan Wilmington.

FBI menduga seluruh paket tersebut saling terkait, dan memperingatkan bahwa mungkin ada lebih banyak lagi target yang akan disasar.

Dalam pidato Rabu malam, Doanld Trump menyebut ancaman kekerasan politik itu sebagai "serangan terhadap demokrasi", dan mengecam keras siapapun yang bertanggung jawab di baliknya.

Sehari setelahnya, pada Kamis pagi, Trump mengetwit bantahan terhadap berita yang menyebut paket-paket ancaman itu terkait dengan pemerintahannya. Ia menambahkan bahwa "Berita palsu menyebabkan kemarahan di masyarakat".

Presiden AS ke-45 itu mendesak media arus utama untuk segera "membersihkan laporan-laporan yang merugikan masyarakat".

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 3 halaman

Kronologi Pengiriman Paket Misterius Sejauh Ini

  • "Paket mencurigakan" diterima di beberapa lokasi pada pekan ini, di mana "berisi perangkat yang berpotensi merusak," kata FBI.
  • Paket yang dikirim ke kediaman aktor Robert De Niro, seorang kritikus kuat dari Presiden Trump, telah disingkirkan dari tempat ditemukannya pada Kamis pagi.
  • Penerima lain paket mencurigakan termasuk mantan Presiden Barack Obama, mantan Wakil Presiden Joe Biden, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, mantan Direktur CIA John Brennan, mantan Jaksa Agung Eric Holder dan filantropis prto liberal George Soros.
  • Semua paket yang dikirimkan pada hari Rabu memiliki alamat pengirim "Debbie Wasserman Shultz," kata FBI.
  • Paket yang ditujukan kepada Brennan dikirim ke kantor CNN di New York City. Polisi menyebut isi paket tampak seperti alat peledak yang aktif, dan sebuah amplop berisi bubuk putih, di mana menurut FBI pada hari Kamis, tidak menimbulkan ancaman biologis.
  • Pihak penyelidik sedang menyelidiki fasilitas USPS --layanan pos nasional AS-- di Opa-Locka, negara bagian Florida, di mana kemungkinan menjadi tempat asal pengiriman beberapa paket kontroversial itu. Para pejabat menyisir lokasi terkait melalui rekaman video pengawasan di fasilitas dan bisnis terdekat.
  • Paket mencurigakan yang ditujukan kepada perwakilan Demokrat di negara bagian California, Maxine Waters, berhasil dihadang pada hari Rabu di pos pemeriksaan kantor reprsentatifnya. Di malam yang sama, kepolisian Los Angeles mengatakan sedang menyelidiki paket mencurigakan lainnya, yang ditemukan di fasilitas layanan pos dekat pusat kota.
3 dari 3 halaman

Penyelidikan Terus Berlangsung

Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan bahwa semua potongan surat yang diproses oleh Layanan Pos AS --US Postal Service-- dimasukkan melalui mesin yang memindai dan mendokumentasikan isi paket, dari mana mereka berasal, dan ke mana akan dikirim. 

Sumber tersebut menambahkan, bahwa seluruh proses di atas merupakan kebijakan pasca-serangan 11 September dan skandal wabah Anthrax.

Menggunakan apa yang digambarkan sebagai "analisis data", para penyelidik kini memeriksa fasilitas pemrosesan surat secara nasional, yang mungkin memberikan petunjuk terhadap serangkaian paket misterius yang dikirim ke para tokoh papan atas Demokrat.