Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Seperti Pembunuhan Palembang, Ini 5 Kasus Satu Keluarga Tewas Mengenaskan

Kasus tewasnya satu keluarga di Palembang buat geger lantaran belum diketahui motif kejadiannya. Peristiwa tragis itu ternyata juga pernah terjadi di negara lain. Berikut ini ulasannya.

Liputan6.com, Palembang - Warga Palembang dibuat geger dengan pembunuhan satu keluarga di Komplek Villa Kebun Sirih Kebun Sirih Blok A 18 Bukit Sangkal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Perumahan mewah ini langsung ramai oleh pihak kepolisian, warga sekitar dan awak media.

Rumah dua lantai ini dihuni oleh Fransiskus Xaverius Ong (45), Margareth Yentin Liana (45) dan kedua anaknya Raffael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11).

Dari informasi yang dihimpun, Fransiskus diduga menjadi dalang pembunuhan istri dan kedua anaknya pada Rabu (24/10/2018) dini hari. Raffael dan Kathlyn dibunuh menggunakan senjata api jenis Revolver di kamar anaknya masing-masing.

Setelah itu, distributor alat perkantoran ini menembak mati istrinya, Margareth di atas ranjangnya. Usai membunuh seluruh keluarganya, Fransiskus diduga memilih bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya.

Kasus kematian satu keluarga seperti di Palembang ini ternyata juga pernah terjadi di negara lain. Motifnya pun tak terkuak lantaran pelaku pembunuhan telah bunuh diri.

Seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (26/10/2018), berikut 5 kasus kematian satu keluarga di dunia:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 6 halaman

1. Bunuh 14 Anggota Keluarga Lalu Gantung Diri

Sebuah rumah di Thane, India menjadi ajang pertumpahan darah pada Minggu 28 Februari 2016. Di sana, Husnain Anwar Warekar diduga kuat membunuh 14 anggota keluarganya, termasuk 8 anak-anak.

Sebelum menggunakan pisau untuk mengakhiri nyawa para korban, pria 35 tahun tersebut mencampurkan obat penenang ke makanan yang disantap anggota keluarganya. Serangan yang dilakukan Warekar dimulai setelah para korbannya tertidur.

Menurut juru bicara Kepolisian Thane, Gajanan Kabdule, para korban termasuk istri Warekar yang berusia 28 tahun dan dua putrinya yang berusia antara 3 bulan dan 6 tahun.

Tersangka juga diduga membunuh ayah (65) dan ibu (55) serta 3 saudarinya yang berusia 28 hingga 34 tahun. Keponakannya yang berusia 6 tahun juga menjadi sasaran.

3 dari 6 halaman

2. Ibu Bunuh Keluarga Demi Asuransi

Susan Hendricks membunuh ketiga putranya, mantan suami, juga ibu tirinya, demi mendapatkan uang dari perusahaan asuransi atas nama keluarganya itu.

Liberty, Carolina Selatan, Amerika Serikat, itu menghabisi kelima anggota keluarganya dengan senjata api, pada Oktober 2011.

Setelah menghabisi seluruh anggota keluarganya, Hendricks melaporkan kejadian itu ke polisi. Dalam laporannya, Hendricks menuduh anak sulungnya sebagai pelaku pembunuhan sebelum bunuh diri.

Kejahatannya terungkap, setelah polisi melakukan investigasi dan menginterogasi kerabat dekatnya. Salah satu kerabat dekatnya yakin bahwa motif Hendricks tak lain adalah premi asuransi atas nama semua anggota keluarganya.

Hendricks akhirnya ditahan dengan tuduhan melakukan pembunuhan terencana, menggunakan, dan memiliki senjata api tanpa izin.

 

4 dari 6 halaman

3. Bunuh Diri Usai Bantai 1 Keluarga

Seorang pria di Kota Phoenix, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat melakukan pembantaian sadis terhadap 1 keluarga yang di tinggal di dekat rumahnya pada Oktober 2013 silam.

Di tempat kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Salah satunya senjata api shootgun yang ditemukan di samping jasad pelaku. Adapun nama keempat korban, yakni Bruce Moore (66); putri Bruce, Renee Moore (36); menantu Bruce atau suami Reene, Michael Moore (42); dan cucu Bruce, Shannon Moore (17).

Pejabat Kepolisian Phoenix, Tommy Thompson, menyatakan pihaknya kesulitan untuk menyelidiki kasus ini, terutama dalam mengungkap motif pembantaian. Sebab pelakunya tewas.

5 dari 6 halaman

4. Temuan Jasad Ibu Hamil dan 2 Anak di Tangki BBM

Tiga jasad ditemukan di sebuah tangki bahan bakar minyak (BBM) di Colorado, Amerika Serikat. Itu adalah jenazah Shanann Watts (34) dan dua putri kecilnya, Bella (4) dan Celeste (3).

Sahanan yang sedang hamil 15 pekan dan dua putrinya dilaporkan hilang sejak Senin 13 Agustus 2018.

Polisi menduga, jasad ketiganya sengaja dimasukkan dalam tangki BBM untuk menyembunyikan aroma jenazah yang terurai. Ternyata, tersangka pembunuh mereka adalah orang terdekat, Chris Watts, suami Shanann sekaligus ayah dari dua bocah yang tewas mengenaskan itu.

Pria itu pun kemudian dipecat dari perusahaannya pada Rabu 15 Agustus 2018, setelah polisi menahannya atas sangkaan pembunuhan.

Seperti dikutip dari BBC, polisi menduga, ketiga korban dibunuh di dalam rumah. Namun, aparat belum mengungkap penyebab tewasnya para korban.

6 dari 6 halaman

5. Bunuh Diri demi Menghindari 'Kiamat'

Suatu hari di Bulan September 2014, suara teriakan seorang nenek menguak kejadian mengerikan di balik sebuah pintu yang terkunci.

Di sebuah kamar rumah yang terletak di Springville, Utah, Amerika Serikat, 1 keluarga ditemukan tak bernyawa.

Jasad kaku ayah, ibu, dan 3 anak yang masih remaja tanggung terbaring di atas tempat tidur. Polisi yang menyelidiki kematian mereka tak menemukan tanda-tanda kekerasan. Polisi justru menemukan cangkir berisi cairan mencurigakan di sebelah masing-masing jasad.

Polisi juga menemukan surat lama yang ditulis oleh Kristi, yang ditujukan pada Dan Lafferty, pelaku pembunuhan sejumlah anggota keluarganya -- istri kakak dan putrinya yang baru berusia 15 bulan -- 'atas nama Tuhan'.

"Diduga mereka khawatir tentang kiamat yang tertunda," kata Finlayson seperti dimuat News.com.au.

Polisi percaya bahwa Benjamin Strack adalah yang terakhir tewas. Sebab, ia satu-satunya anggota keluarga yang jasadnya tidak ditutupi selimut.