Sukses

Charles Akui Menikahi Putri Diana Adalah Kesalahan Besar dalam Hidupnya

Bahkan sejak masih bertunangan, Charles merasa, Putri Diana bukan perempuan yang tepat untuk jadi pasangannya.

Liputan6.com, London - Pangeran Charles dan Putri Diana menikah di Katedral St Paul pada 29 Juli 1981. Pernikahan akbar putra mahkota Kerajaan Inggris Raya itu disaksikan sekitar 750 juta pasang mata penduduk Bumi lewat tayangan televisi.

Meski sejatinya Diana Spencer berasal dari kalangan ningrat, sejumlah orang menilai, pernikahan itu bak kisah negeri dongeng, ketika seorang perempuan 'biasa' dipersunting pangeran tampan.

Namun, apa yang terlihat gemerlap tak menunjukkan realitas kehidupan pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana yang jauh dari bahagia.

Dari biografi yang ditulis Andrew Morton, bukan rahasia lagi bahwa Lady Di ingin melarikan diri dari pernikahannya yang 'menyiksa'.

Namun, bukti pertama akhirnya muncul dari pihak sebaliknya. Pangeran Charles konon meragukan apakah Putri Diana adalah perempuan yang tepat untuk dinikahinya.

Menurut biografi baru, yang ditulis jurnalis Robert Jobson yang berkeliling dunia bersama Charles, sang pangeran merasa bahwa pernikahan tersebut adalah "panggilan untuk tugas".

Namun, memutuskan pertunangan tersebut tentu saja akan menjadi bencana besar. Charles, menurut Jobson, menggambarkan dirinya abadi di antara "iblis dan laut biru".

Beberapa tahun setelah menjalani pernikahan, putra sulung Ratu Elizabeth tersebut dilaporkan menangis karena frustasi. Kepada sejumlah rekannya, ia mengaku, "Aku berusaha keras melarikan diri dari pernikahan yang digelar pada 1981, sebab sejak masa pertunangan, aku tahu betapa buruknya prospek perkawinan ini," demikian dikutip dari Express, Sabtu (27/10/2018).

Mengomentari tulisan Robert Jobson, penulis lain, Penny Junor mengaku ini adalah kali pertanya ia mendengar bahwa Pangeran Charles bicara secara terbuka soal keraguannya menikahi Diana, ketika keduanya masih bertunangan.

"Saya tak tahu bahwa Pangeran Charles mengaku was-was pada sejumlah rekannya," kata dia.

Sementara, Ingrid Seward, pemimpin redaksi majalah Majesty, juga mengomentari biografi baru tersebut.

"Buku tersebut secara efektif menulis ulang cerita Charles dan Diana dengan interpretasi yang signifikan bahwa keduanya merasa pernikahan itu sejak awal telah 'dikutuk." Tak akan berakhir baik.

Kala itu, Pangeran Charles telah mengencani Camilla -- cinta matinya --pada 1970-an.  Setelah ditinggal kawin, ia berpacaran dengan 20 wanita selama dekade berikutnya. Demi bisa move on.

Namun, oleh keluarga Kerajaan Inggris kala itu, Camilla tidak dianggap sebagai pasangan yang cocok untuk Pangeran Charles karena latar belakangnya.

Charles diharapkan untuk menikahi seseorang tanpa masa lalu seksual. Apalagi, perempuan itu sudah menikah.

Charles dan Diana akhirnya menikah pada tahun 1981, namun menurut Jobson, calon raja itu menilai, Diana bukan pasangan tepat untuknya, selama beberapa pertemuan sebelum pertunangan.

Kala itu, Diana beberapa kali menangis di hadapannya. Sang lady juga "menatapnya dengan pandangan kosong" saat Charles dengan menggebu-gebu menceritakan tentang kegiatannya hari itu.

Pasangan Pangeran Charles dan Putri Diana berpisah pada tahun 1992, lalu akhirnya bercerai pada tahun 1995.

 

Saksikan video terkait Putri Diana berikut ini: 

2 dari 2 halaman

Pengkhianatan Dibalas Aksi Selingkuh

Pada 20 November 1995, dalam wawancara bersama Martin Bashir dari BBC, Putri Diana menyampaikan pengakuan mengejutkan.

Ia mengaku mengkhianati suaminya. "Sebuah pengakuan yang menjatuhkan Kerajaan Inggris ke jurang krisis sejak penyerahan takhta," tulis Daily Mail, merujuk pada Raja Edward VIII yang merelakan mahkota demi menikahi seorang janda Amerika.

Diana mengaku punya hubungan selama lima tahun dengan pelatih berkudanya, James Hewitt.

"Ya, aku memujanya. Ya, aku jatuh cinta dengan dia. Tapi aku sangat kecewa," kata Diana, yang terluka dengan pengkhianatan Hewitt.

Camilla adalah alasan Diana main serong -- sesuatu yang diakui Charles beberapa tahun sebelumnya. "Ada tiga orang dalam pernikahan kami, sedikit ramai," kata Diana tentang Camilla.

Hanya dalam beberapa pekan setelah wawancara itu dilakukan, sekretaris persnya mengundurkan diri. Ratu Elizabeth lantas mengirimkan surat, meminta perceraian Charles dengan Diana segera dilakukan.

Apa yang dilakukan Diana dianggap kelewatan. Ia menerobos batasan yang dibuat mertuanya, "never complain, never explain" -- jangan mengeluh, tak perlu memberi penjelasan.