Liputan6.com, Jakarta - Bagian kotak hitam atau black box pesawat Lion Air yang jatuh di Tanjung Karawang telah ditemukan. Kotak berwarna oranye itu ditemukan penyelam TNI AL tak jauh dari titik hilang kontak pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang.
"Ditemukan 500 ratus meter dari titik koordinat (Lion Air) yang hilang kontak," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi di atas Kapal Baruna Jaya.
Advertisement
Baca Juga
Dari dua black box pesawat Lion Air, yang telah ditemukan baru satu bagian.
"Black box ada dua, FDR (flight data recorder) sama CVR (cockpit voice recorder), satu merekam pembicaraan, satu merekam perjalanan dari pesawat. Satu sudah ditemukan sehingga diharapkan satu lagi ditemukan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Tak sedikit orang yang belum mengetahui apa kotak hitam itu. Sebenarnya, ada sejumlah fakta soal black box yang paling dicari apabila kecelakaan pesawat terjadi.
Seperti dikutip dari laman ABC.com, Kamis (1/11/2018), berikut 7 fakta soal kotak hitam:
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Bukan Berwarna Hitam
Kotak hitam yang ada pada bagian pesawat terbang tidaklah berwarna hitam seperti yang disebutkan. Kotak hitam sesungguhnya menyerupai warna Jembatan Golden Gate di San Francisco (oranye).
Alasan pemilihan warna oranye, sebab pihak kedirgantaraan memiliki teknik tersendiri. Jika terjadi kecelakaan di laut ataupun di daratan, benda ini akan terlihat lebih beda dari benda di sekitarnya.
Advertisement
2. Terdiri dari Dua Bagian
Kotak hitam terdiri dari dua bagian peralatan terpisah. Pertama adalah perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR).
Biasanya, kotak hitam ini terletak di pesawat bagian belakang (ekor pesawat). FRD mencatat hal-hal seperti kecepatan udara, ketinggian, percepatan vertikal dan aliran bahan bakar.
Â
3. Diciptakan oleh Warga Australia
Ayah dari David Warren tewas dalam kecelakaan pesawat Bass Straits pada tahun 1934, saat itu ia berusia sembilan tahun.
Pada awal 1950-an, Warren memiliki ide untuk membentuk sebuah unit penyimpan data penerbangan dan percakapan kokpit -- guna membantu analis mengumpulkan data atau penyebab sebuah kecelakaan.
Penemuannya ini lalu tidak banyak diperhatikan hingga lima tahun kemudian. Hingga akhirnya ciptaan Warren ini diperbanyak dan diproduksi oleh maskapai penerbangan di Inggris dan Amerika Serikat.
Â
Advertisement
4. Kotak Hitam Hanya Bahasa Media
Sebenarnya, istilah kotak hitam bukanlah bahasa ahli. Itu hanyalah sebutan yang disukai oleh para pelaku media.
Istilah kotak hitam ini disebut pertama kali karena desain pertamanya yang berwarna gelap.
Â
5. Percakapan di Kokpit Hanya Direkam Selama 2 Jam
Sebenarnya, alat perekam di kotak hitam mampu merekam hingga 25 jam data. Tetapi, biasanya hanya direkam dua jam saja untuk bagian kokpit.
CVR melacak interaksi kru dengan satu sama lain dan kontrol lalu lintas udara. Tak hanya itu, CVR juga merekam suara kebisingan yang terjadi di bagian penumpang, demi mendapat petunjuk.
Advertisement
6. Batas Limit Pencarian Kotak Hitam
Untuk menemukan kota hitam setelah terjadinya kecelakaan, tentu dibutuhkan waktu. Sebab, kondisi medan pencarian tidaklah mudah.
Untuk menemukan benda itu, kotak hitam akan mengirimkan sinyal. Sehingga pihak maskapai bisa mencari titik lokasi benda tersebut.
Namun, ada batas waktunya. Kotak hitam akan berhenti menghirimkan sinyal ketika sudah memasuki hari ke-30. Kejadian ini pernah dialami oleh MH370 yang bangkai pesawatnya belum ditemukan hingga saat ini. Kotak hitamnya pun berhenti mengirim sinyal setelah lewat dari 30 hari.
7. Sulit Untuk Dihancurkan
Meski terbakar, meski tenggelam, meski terhimpit, kotak hitam tidak akan hancur. Sebab, data penyimpanan FDR dan CVR ini dibungkus dengan titanium dan baja tahan karat.
Bagian terpenting dari kotak hitam adalah papan memori CSMU. Kotak hitam baru dapat dihancurkan apabila mendapat suhu panas hingga 1.100 derajat Celcius.
Advertisement